Zawaj (perkawinan), secara bahasa berarti keterikatan dan kebersamaan. Kebersamaan ini telah digambarkan oleh Al-Qur’an dengan ungkapan:

هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ

“Mereka (istri-istri kamu) itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187).

Untuk menjaga kelangsungan kehidupan manusia dan untuk memperbanyak jumlah kaum muslimin di muka bumi ini, serta untuk mengendalikan rongrongan nafsu ammarah yang selalu mengajak manusia berbuat jahat, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengarahkan seruannya kepada kaula muda dengan bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءً.

“Hai sekalian pemuda, Barangsiapa di antara kamu mempunyai kemampuan, maka segeralah menikah, karena menikah itu dapat menahan pandangan mata dan memelihara kehormatan, dan Barangsiapa yang tidak mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa dapat mematahkan rongrongan nafsu birahi.”

Beliau juga mengarahkan kritikannya kepada beberapa orang shahabatnya yang bertekad untuk menghabiskan sisa umur mereka untuk beribadah kepada Allah karena zuhud terhadap dunia dan kenikmatannya, di mana seorang dari mereka berkata, “Adapun aku akan melakukan shalat malam selama-lamanya.” Dan seorang lagi berkata, “Aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan pernah berhenti”. Dan yang lain lagi berkata, ”Aku akan menghindari perempuan dan tidak akan menikah selama-lamanya.”

Maka setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan perihal mereka (kepada para shahabat lainnya), beliau bersabda,

أَمَّا وَاللهِ أَنِّيْ لأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لَكِنِّيْ أَصُوْمُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّيْ وَأَنَامُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ. فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِيْ فَلَيْسَ مِنِّيْ.

“Demi Allah, sesungguhnya aku ini adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertaqwa kepada-Nya, namun demikian, (kadang-kadang) aku berpuasa, dan (kadang-kadang) aku tidak berpuasa, aku pun shalat di malam hari dan juga tidur malam, dan aku juga menikahi perempuan. Maka Barangsiapa yang tidak suka kepada sunnahku, maka ia bukan (golongan)ku.”