Para pelajar asing di sebagian sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan agama di Pakistan mulai mengemas koper dan meninggalkan negeri tersebut setelah pemerintah setempat mengumumkan sikap finalnya mengenai keharusan para pelajar tersebut meninggalkan negeri itu.

Stasiun TV AG setempat, Jum’at mengatakan, para pelajar mulai meninggalkan negeri itu. TV itu menyiratkan kepada para pelajar sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan agama di kota Faisal Abad, propinsi Punjab, Pakistan tengah yang mulai bersiap menuju tanah air mereka guna melanjutkan studi agama mereka atau merubah arahnya.

Stasiun itu juga menyebutkan, para pelajar yang pulang itu nampak menuju Yordania, Iraq, Iran, Afghanistan, Lebanon dan Syiria di mana merupakan tanah air asli mereka.

Sebuah laporan menyingkap, agen intelijen Pakistan saat ini sedang mengumpulkan data dan statistik mengenai para pelajar asing di seluruh sekolah-sekolah dan perguruan-perguiruan agama di Pakistan.

Sebelumnya, Pervez Musyaraf telah meminta para pelajar asing yang belajar di sekolah-sekolah fiqih di Pakistan agar meninggalkan sekolah-sekolah tersebut. Ia menegaskan bahwa negerinya tidak akan memberikan visa masuk baru lagi kepada orang-orang asing yang ingin belajar agama di sana. Ia sedang meningkatkan tekanan terhadap para aktifis Islam.

Ia mengatakan, hingga sekarang dan seterusnya tidak akan mengizinkan seorang asing pun – termasuk yang memiliki kewarganegaraan campuran- untuk belajar di sekolah-sekolah tersebut yang jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 orang. (istod/AH)