Juha berkata, “Pernah suatu hati, aku terserang penyakit yang cukup parah. Saking parahnya penyakitku tersebut, aku merasa bahwa aku akan meninggal dunia karenanya. Aku pun segera memanggil istriku yang senantiasa merawatku dengan penuh kesabaran.

Juha : “Istriku, aku berharap engkau mau berdandan untukku dengan secantik-cantiknya dan berpakaian dengan pakaian terindah yang engkau miliki, kemudian duduklah di sisiku!”

Istrinya : “Bagaimana mungkin aku akan meninggalkanmu untuk berdandan dan berhias, sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini? Aku tidak mungkin bisa melakukannya, wahai suamiku. Apakah engkau mengira bahwa aku sudah tidak mencintaimu lagi?”

Juha : “Sesungguhnya apa yang ada di benakku tidak sama dengan apa yang ada di benakmu. Aku sedang berfikir, jika nanti malaikat maut datang untuk mencabut nyawaku, kemudian ia melihatmu disampingku dengan penampilan cantik dan menarik, siapa tahu dia tertarik kepadamu sehingga ia mengambil nyawamu dan meninggalkanku.”