Ketika Juha sedang menunggangi keledainya di tengah perjalanan pulang menuju rumahnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh gempa bumi yang cukup dahsyat yang terjadi beberapa saat lamanya.

Setelah gempa itu pergi, Juha pun segera turun dari atas punggung keledainya dan langsung melakukan sujud syukur seraya berkata memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya, “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).”

Orang yang berada di dekatnya bertanya, “Kenapa tadi Anda bersujud?”

Juha menjawab, “Sesungguhnya rumahku sudah sangat tua. Aku menduga gempa yang baru saja kita alami telah merobohkannya. Seandainya ketika gempa tadi terjadi aku sedang berada di dalamnya, mungkin saat ini aku sudah menjadi harisyah (bubur yang dicampur dengan daging).”