Beberapa serangan yang dilakukan kelompok bersenjata muslim di kota Kabardyno-Balkariya yang terletak 150 km dari Chechnya pada tanggal 13 Oktober lalu menunjukkan kondisi instabilitas yang mulai merambah propinsi kaukasus di sebelah utara Rusia. Namun bersamaan dengan itu, menunjukkan pula urgensi secara politis dan sosial fenomena peningkatan tajam jumlah umat Islam di Rusia. Hal ini dengan sendirinya akan menambah dimungkinkannya terjadi interaksi sosial, khususnya dalam waktu yang bersamaan jumlah non Muslim semakin berkurang.

Dalam konferensi persnya dengan surat kabar ‘Finansial Times’, Rafael Jainotden, kepala dewan mufti Rusia menjelaskan, jumlah umat Islam di Rusia sekarang menjadi antara 23 hingga 24 juta jiwa dari total penduduk yang mencapai 143 juta jiwa. Mayoritas mereka tinggal di tujuh republik di kawasan kaukasus sebelah utara, yakni di Tataristan, Bashkortostan, oraless, ditambah sejumlah warga muslim pendatang yang tinggal di bagian tengah Rusia serta di pinggir utara, kawasan kutub utara.

Jainotden menjelaskan, angka yang didatanya ini melebihi data resmi yang dikeluarkan pemerintah Rusia tahun 2002 yang menyebutkan jumlah kaum Muslimin baru mencapai 14,5 juta jiwa. Ia menegaskan, angka-angka yang ia sebutkan kali ini lebih akurat karena dihimpun dari warga-warga muslim itu sendiri.

Rusia merupakan negara eropa terbesar yang menampung komunitas umat Islam mencapai 16% dari total penduduknya. Sementara di Perancis sebanyak 8,7%, Jerman 4%, Inggeris 3%. Di Rusia saja terdapat 150 masjid ketika eks republik Uni Sofyet runtuh pada tahun 1991 dan sekarang jumlah masjid itu (di Rusia) sudah mencapai 6000 masjid. Mengomentari fenomena tersebut, sang Mufti itu mengatakan, “Islam di Rusia telah memasuki fase ‘kebangkitan spiritual dan kebudayaan.”

Kepada surat kabar tersebut, Jainotden menjelaskan, Islam sekarang sudah menjadi satu dari empat agama resmi yang diakui di Rusia. (ismo/AH)

BERITA LAINNYA:

Mekkah: 2 Juta Muslim Hadiri Shalat
Jum’at Terakhir Bulan Ramadhan

Lebih dari 2 juta muslim baik dari dalam mau pun dari luar kerajaan Arab Saudi menunaikan shalat Jum’at terakhir di bulan Ramadhan di Masjid Haram, Mekkah.

Kantor berita Arab Saudi mengatakan, kafilah-kafilah jema’ah umrah dan para penziarah berdatangan ke Masjid Haram sejak pagi hari sekali untuk menunaikan shalat Jum’at. Mereka dengan mudah dan lancar dapat menjalankan ibadah. Sementara itu, di Masjid Nabawi, Madinah terkumpul setengah juta muslim yang menunaikan shalat Jum’at. Bagian dalam, pelataran dan bagian atas (loteng) masjid ini telah disesaki jema’ah sejak pagi hari sekali. Mereka berdatangan ke Masjid Nabawi untuk menunaikan shalat di sana, sekaligus memberi salam kepada Rasullah SAW.

Hari-hari dari sepuluh hari terakhir (al-‘Asyrul Awaakhir) bulan Ramadhan ini merupakah puncak musim umrah di Mekkah di mana ratusan ribu kaum Muslimin dari berbagai pelosok dunia sangat antusias untuk menunaikan ibadah umrah di sana.(istod/AS)