Dubes Amerika untuk Brussel, Tom Colorogous menegaskan, umat Islam di Belgia dan Amerika Serikat banyak mengalami perlakuan diskriminatif dan citra yang buruk sehingga menjadikan mereka sebagai sosok-sosok yang tidak diinginkan dalam lapangan pekerjaan. Pengakuan ini disampaikannya pada pertemuan yang diadakan di ibukota Belgia itu dan dihadiri dua anggota kongres Amerika serta walikota Dearborn, distrik Michigan, Amerika dan walikota Gone, Belgia yang dihuni sebagian besar penduduk pendatang dari negara-negara Islam.

Colorogous mengatakan, umat Islam amat cemas dengan citra buruk yang dilekatkan pada mereka oleh berbagai media massa. Diplomat Amerika itu menjelaskan, umat Islam merasa takut atas masa depan mereka dan anak-anak mereka dalam bidang pendidikan, lowongan perkerjaan dan berbagai kesempatan lainnya di bidang sosial.

Sementara itu, Senator distrik Nourth Carolina, Larry Pisao mengajak masyarakat barat agar memandang secara adil terhadap umat Islam. Ia menilai upaya yang dilakukan Colorogous sebagai permulaan yang baik untuk membentuk beberapa kelompok kerja dalam memperkenalkan penderitaan yang dialami umat Islam kepada masyarakat. Demikian seperti yang dilansir stasiun televisi al-Jazeera.

Dalam waktu yang sama, walikota Dearborn, Mike Gaida dan walikota Gone mengumumkan telah dijalinnya persaudaraan antara kedua kota tersebut, untuk selanjutnya akan saling mengunjungi antara tokoh-tokoh dan para pelajar Muslim di kedua kota itu.

Gaido juga menegaskan, penting artinya untuk memikirkan diluncurkannya suatu langkah penanggulangan terhadap berbagai kendala yang dialami umat Islam di kedua kota tersebut. (ismo/AS)