Pemerintah Azerbeijan menegas-kan bahwa sikap Armenia untuk mengakui kemerdekaan propinsi ‘Nagorno Karabach’ yang dipersengketakan kedua negara dapat memicu meletusnya perang antara Azerbeijan dan Armenia.

Kantor berita ‘Interfax’ berbahasa Rusia menyiratkan, menteri pertahanan Azerbeijan, Safar Abief telah menyampaikan pesan ini kepada asisten menteri pertahanan Amerika, James Mcdogal.

Abief mengatakan, “Pemerintah Armenia mengatakan bahwa mereka bisa jadi akan mengakui kemerdekaan ‘Nagorno Carabakh’. Bila ini terjadi, maka perhelatan militer antara kedua belah pihak akan semakin memuncak.”

Tak berapa lama dari runtuhnya bekas Uni Sofyet, mayoritas etnis Armenia yang menjadi penduduk propinsi yang dipersengketakan kedua negara itu telah mengumumkan kemerdekaan sepihak dari Azerbeijan setelah sebelumnya menikmati hak otonomi semasa di bawah kekuasaan bekas Uni Sofyet.

Azerbeijan sendiri menolak untuk mengakui kemerdekaan propinsi tersebut dan hanya berjanji akan memberikan hak otonomi seluas-luasnya dan berbagai kemudahan, termasuk memberikan kepada etnis Armenia yang tinggal di propinsi itu kebebasan melakukan transportasi, mengadakan kontak dengan negara Armenia dan dunia luar. Azerbeijan juga berjanji akan menjadikan propinsi itu sebagai zona perdagangan bebas.

Dalam beberapa statementnya pada bulan lalu, Presiden Armenia, Robert Katcharian telah mengancam akan mengakui kemerdekaan ‘Nagorno Karabach’ bila perundingan yang berlansung sekarang ini dengan pihak Azerbeijan gagal menyelesaikan persengketaan di antara kedua belah pihak seputar propinsi dan kawasan yang diduduki oleh Armenia di Azerbeijan itu. (ismo/AH)