Perdukunan termasuk ke dalam pengakuan terhadap ilmu ghaib, seperti mengabarkan tempat benda yang hilang atau mengabarkan apa yang akan terjadi di muka bumi dan yang sepertinya, semua itu terjadi melalui bisikan setan yang menguping pendengaran dari langit.

“Apakah akan aku beritakan kepadamu kepada siapa setan- setan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.â€‌ (Asy-Syu’ara`: 221-223).

Setan naik ke langit untuk mencuri pendengaran dari pembicaraan para malaikat, kemudian dia menyampaikannya kepada dukun atau tukang ramal, selanjutnya dukun itu menambahkan seratus kebohongan, orang-orang pun mempercayai dukun karena satu kalimat yang dia dengar dari setan padahal selebihnya adalah kebohongan.

Perdukunan tidak terlepas dari kesyirikan karena cara yang dipakai adalah melalui pendekatan kepada setan dengan memberi mereka apa yang mereka sukai. Perdukunan termasuk syirik dalam rububiyah Allah karena yang bersangkutan mengklaim sebuah ilmu yang hanya Allah ketahui sendiri, ia juga bisa masuk ke dalam syirik di bidang ilahiyah karena yang bersangkutan mendekatkan diri dengan menaati setan.

Dari Abu Hurairah Nabi saw bersabda, “Barangsiapa mendatangi dukun dan dia mempercayai apa yang dikatakannya maka sesungguhnya dia telah kafir kepada wahyu yang diturunkan kepada Muhammad.â€‌ Diriwayatkan oleh Abu Dawud.

Di antara para dukun ada yang berpenampilan layaknya seorang tabib atau ahli pengobatan, ketika ada orang sakit yang datang maka dukun ini memintanya untuk melakukan hal-hal yang tidak nalar dan tidak sejalan dengan sakitnya, jangan heran karena itu memang pesanan mbah setan khadam dari mbah dukun itu sendiri.

Di antara dukun ada yang meminta pasiennya untuk menyembelih hewan dengan ciri tertentu, misalnya ayam berbulu hitam legam, atau kambing putih bersih, atau menuliskan mantra-mantra dan rajah-rajah, bisa dengan bahasa yang tidak dipahami, bisa dengan ayat atau surat al-Qur`an namun sudah direkayasa atau dijungkirbalikkan dan selanjutnya mbah dukun itu meminta pasien untuk menyimpannya di sakunya atau di lacinya atau diminta untuk mengucapkannya sekian kali setiap pagi atau petang.

Di antara dukun itu ada yang berpenampilan seakan-akan dia adalah wali Allah yang mempunyai karomah dan hal-hal yang di luar kebiasaan, misalnya dia menunjukkan dirinya kebal dari api, kebal dari benda tajam, dilindas truk atau mobil berat dan semacamnya. Semua itu sejatinya hanyalah tipuan setan dan karyanya yang dia pertunjukkan melalui dukun tersebut untuk memfitnah manusia dari jalan yang benar.

Layanan perdukunan saat ini demikian marak, pasarnya sedang bergairah, dukun-dukun itu memanfaatkan sarana telekomunikasi untuk menggait korbannya, yang sedang ngetren saat ini adalah sarana HP dengan reg sekian sekian, di sana dukun telah menjanjikan akan memberitahu hal-hal baru terkait dengan hidup pengirim atau nasibnya di masa yang akan datang, cara ini cukup jitu dengan bukti gencarnya iklan di TV dan tidak sedikit â€کorang sakit’ yang tertarik dan meresponnya.

Dari Kitab Tauhid 3 karya Dr. Shalih al-Fauzan.