Sahifah artinya lembaran kertas atau sepucuk surat, al-Mutalammis adalah nama orang, jadi sahifah al-Mutalammis berarti surat al-Mutalammis. Sahifah al-Mutalammis adalah sebuah peribahasa dari Arab yang diucapkan kepada orang yang membawa sesuatu di mana dia tidak mengetahui apakah ia bermanfaat untuk dirinya, atau justru membahayakannya.

Asal-usul pribahasa ini adalah bahwa al-Mutalammis yang bernama Abdul Masih bersama Tharafah bin al-Abd datang kepada Raja Amru bin al-Mundzir, keduanya tinggal di sisi raja, suatu hari karena suatu persoalan, raja marah kepada keduanya, raja memerintahkan salah seorang gubernurnya agar membunuh kedua orang ini. Raja berkata kepada keduanya, “Aku menulis hadiah untuk kalian berdua, pergilah dan sampaikan surat ini kepada gubernur fulan.”

Keduanya pergi dari sisi raja, pada saat keduanya melewati al-Hirah, al-Mutalammis memberikan suratnya kepada seorang bocah, bocah ini membacanya dan ternyata isinya adalah perintah raja kepada gubernur agar membunuh pembawanya, al-Mutalammis langsung membuangnya, dia berkata kepada Tharafah, “Lakukan apa yang aku lakukan.”

Tharafah menolak melakukan, dengan surat raja dia menghadap gubernur fulan, maka nasibnya bisa ditebak, dia dibunuh.

Dari sini maka orang-orang berkata kepada orang yang membawa sesuatu yang dia tidak ketahui, apakah ia berguna atau malah mematikan, “Seperti pembawa sahifah al-Mutalammis.”

Peribahasa ini pernah diucapkan oleh Uyainah bin Hishn kepada Rasulullah saw, ceritanya seperti yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Sahal bin ar-Rabi’ al-Anshari, dia berkata, Uyainah bin Hishn dan al-Aqra’ bin Habis datang kepada Rasulullah saw, keduanya meminta sesuatu kepada beliau, Rasulullah saw memerintahkan Muawiyah, lalu Muawiyah menulis apa yang mereka berdua minta kepada mereka berdua. Adapun al-Aqra’ maka dia mengambil apa yang dituliskan untuknya dan melipatnya di surbannya kemudian dia berlalu. Berbeda dengan Uyainah, dia mengambil suratnya dan mendatangi Rasulullah saw, dia berkata kepada Rasulullah saw, “Wahai Muhammad, apakah menurutmu aku pulang kepada kumku dengan membawa surat yang aku tidak ketahui isinya seperti surat al-Mutalammis?”

Lalu Muawiyah menyampaikan ucapannya kepada Rasulullah saw, beliau bersabda, “Barangsiapa meminta-minta sementara dia mempunyai apa yang mencukupinya maka dia hanya memperbanyak api neraka.”

(Dari Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, al-Albani nomor 805/15).
(Izzudin Karimi)