PM Palestina terpilih, Ismail Haniyya menegaskan, pemerintah Palestina hanya bersenjatakan ‘iman kepada Allah’ kemudian kepercayaan rakyat dan umatnya dalam menghadapi berbagai tantangan besar ke depan. Ia menegaskan dengan sangat, tekanan-tekanan yang dilakukan terhadap pemerintahannya tidak akan menjadikan mereka berlepas diri dari komitmen dan janji untuk menjaga hak-hak bangsa Palestina.

Haniyya mengatakan, “Kami tersanjung dan bangga telah berafiliasi dengan gerakan HAMAS dan berdiri tegak di atas tanah yang diberkahi ini. Hari ini adalah salah satu dari hari-hari Allah (Ayyaamillah). Saat di mana kini pemilu di negara Zionis digelar, di sini panji-panji pemerintahan yang dijalankan HAMAS dan pemerintahan rakyat Palestina terus berkibar.”

Sebelumnya, penduduk Palestina turun ke jalan-jalan di jalur Gaza menggelar konsentrasi massa yang besar untuk mendukung pemerintahan baru yang dipimpin HAMAS. Konsentrasi massa ini akan bergerak dengan berjalan kaki dari masjid-masjid di jalur Gaza setelah shalat Maghrib. Ribuan penduduk Palestina itu mengibarkan panji-panji Islam, beberapa bendera dan simbol-simbol HAMAS. Mereka meneriakkan yel-yel menolak tekanan Amerika dan Zionis terhadap pemerintahan Palestina.

Di hadapan ribuan massa tersebut, Haniyya mengucapkan selamat kepada para pemimipin HAMAS, para anggota dewan Tasyri’ dan rakyat Palestina atas kehadiran mereka yang dengan penuh kebanggaan dan ‘izzah mengibarkan panji-panji Islam. Ia juga mengingatkan mereka akan tokoh perjuangan dan spritual HAMAS yang telah dibunuh secara keji oleh tentara Zionis, Ahmad Yasin dan beberapa tokoh pejuang Palestina lainnya seperti Dr Abdul Aziz Rantisi, Dr Muqadima dan Ir Abu Syanab. Ia mengatakan, “Hari ini, kita berdiri dan mengibarkan panji-panji dengan setinggi-tingginya.”

Ia menambahkan, apa yang dilakukan dewan Tasyri’ yang memberikan kepercayaan pada pemerintahan HAMAS merupakan sesuatu yang patut dibanggakan. Ia mengingatkan, pihaknya telah banyak mendengar berbagai pendapat dan masukan dari beragam pihak, memberikan pengertian kepada mereka dan menjelaskan sikap pemerintahannya serta sikap politiknya terhadap beberapa masalah.

Ia mengatakan, “Saat pemerintahan yang saya pimpin diberi kepercayaan, terbayang di pelupuk mata saya bagaimana para pejuang kita yang telah gugur -semoga menjadi syuhada- dan tawanan kita yang gagah perkasa yang masih meringkuk di penjara-penjara tentara pendudukan, para korban terluka dan penderitaan yang dialami rakyat kita.”

Ia melanjutkan, “Dewan Tasyri’ telah memberikan kepercayaannya kepada saya. Sungguh! Kepercayaan apa lagi yang lebih besar dari apa yang telah diberikan para ulama, para Hafizh dan para generasi masjid al-Aqsha yang diberkahi serta para keluarga pejuang dan korban terluka. Wahai rakyatku! Pemerintahan kami ini telah mengambil kepercayaan itu dari rakyat.!” Demikian seperti yang dilansir Media Center Palestina.

Haniyya kembali menambahkan, “Pemerintahan ini akan menghadapi berbagai tantangan berat dan tekanan. Sesungguhnya, kami hanya bersenjatakan, pertama kali, dengan iman kepada Allah. Kemudian dengan kepercayaan rakyat dan umat Islam. Tekanan-tekanan tersebut tidak akan pernah menjadikan kami meninggalkan komitmen awal dan janji kami terhadap bangsa Palestina. Kami akan melindungi rakyat dan sumber dayanya.!”

Dengan pekikan lantang Haniyya meneriakkan, “Ia hanya untuk Allah! Ia hanya untuk Allah! Bukan untuk kekuasaan atau pun kehormatan!” Ia terus mengulang-ulangnya lebih dari sekali sementara diikuti oleh ribuan pendukung HAMAS di belakangnya. Tidak lupa, Haniyya membuat gebrakan baru. Ia meminta, “Panggil saya Akh Isma’il Haniyya dan jangan panggil saya, Perdana Menteri.!!” (istod/AH)