Kritik Terhadap Jamaah

1- Gagal membentuk sebuah gerakan Islam yang terorganisis dengan rapi sehingga mampu menghadang gerak langkah Zionisme dan Sekulerisme yang mengakar kuat di lahan politik yang memusuhi Islam dan kaum muslimin saat itu. Namun perlu diingat dan diakui bahwa iklim yang meliputi dan kondisi yang menaungi memang menyulitkan Jammah untuk tampil ke muka.

2- Berlepasnya Jamaah dari politik dan slogan Syaikh Said, “Saya berlindung kepada Allah dari setan dan politik.” telah meninggalkan dampas kurang bagus terhadap para pengikutnya, sebagian sebagian dari mereka justru menjadi mangsa partai-partai sekuler.

3- Syaikh Said tidak mendukung Syaikh Said al-Kurdi yang berdiri membela Khilafah Utsmaniyah melawan Mushthafa Kamal tahun 1925 M, dan terjadi peperangan di antara kedua kubu yang mengorbankan kaum muslimin dalam jumlah besar.

4- Sikap di atas tidak lepas dari pemikiran Syaikh Said yang mewajibkan jihad terhadap diri pertama kali kemudian dakwah kepada perbaikan pemikiran, Jamaah ini mengajak kepada perbaikan hati dan tidak masuk ke dalam perselsihan intern dengan kaum muslimin yang tidak sepaham, baik pemerintah maupun rakyat dengan memilih cara dakwah aman, damai dan bertahap, tidak menggunakan senjata kecuali melawan musuh ekstern dari orang-orang kafir dan zindik.

Dari al-Mausu’ah al-Muyassarah, isyraf Dr. Mani’ al-Juhani.