DEFINISI AKIDAH
Akidah dari sisi etimologi diambil dari أ‡أ³أ،أ؛أڑأ³أ‍أ؛أ؛أœأڈأµ yang berarti ikatan dan pertalian yang kuat lagi kokoh. Dikatakan أڑأ³أ‍أ³أœأڈأ³ أ‡أ،أچأ³أˆأ؛أœأ،أ³ yang berarti mengikat tali dengan kencang. Dikatakan أڑأ³أ‍أ³أœأڈأ³ أ‡أ،أ­أ³أ£أ¶أ­أ¤أ³ yang berarti mengikrarkan sumpah yang pasti.
Dari sisi terminologi akidah berarti keyakinan kuat yang tidak tersusupi kebimbangan bagi pemiliknya. Dari definisi umum ini kita bisa melihat ciri-ciri akidah:
1. Perbuatan hati dan perbuatan lahir adalah cerminnya.
2. Kokoh dan kuat serta pasti.
3. Tidak tergoyahkan oleh keraguan.

DEFINISI AKIDAH ISLAM
Akidah Islam adalah keyakinan dan kepercayaan yang kuat kepada apa yang dibawa oleh Rasulullah saw dari Allah sebagai suatu kebenaran. Akidah Islam ini bertumpu kepada rukun iman yang berjumlah enam sebagai dasar pijakannya. Firman Allah,

أ¦أ³أ،أ³أںأ¶أ¤أ¸أ³ أ‡أ،أˆأ¶أ‘أ¸أ³ أ£أ³أ¤أ؛ أپأ³أ‡أ£أ³أ¤أ³ أˆأ¶أ‡أ،أ،أ¥أ¶ أ¦أ³أ‡أ،أ­أ³أ¦أ؛أ£أ¶ أ‡أ،أƒأ³أژأ¶أ‘أ¶ أ¦أ³أ‡أ،أ£أ³أ،أ‡أ³أ†أ¶أںأ³أ‰أ¶ أ¦أ³أ‡أ،أںأ¶أٹأ³أ‡أˆأ¶ أ¦أ³أ‡أ،أ¤أ¸أ³أˆأ¶أ­أ¸أ¶أ­أ¤أ³ .

“Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.â€‌ (Al-Baqarah: 177).
Sabda Nabi saw menjawab pertanyaan Jibril tentang dasar-dasar akidah Islam.

أƒأ³أ¤أ؛ أٹأµأ„أ؛أ£أ¶أ¤أ³ أˆأ¶أ‡أ،أ،أ¥أ¶ أ¦أ³أ£أ³أ،أ‡أ³أ†أ¶أںأ³أٹأ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أںأµأٹأµأˆأ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ‘أ³أ“أµأ¦أ؛أ،أ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ‡أ،أ­أ³أ¦أ؛أ£أ¶ أ‡أ،أƒأ³أژأ¶أ‘أ¶ أ¦أ³أٹأµأ„أ؛أ£أ¶أ¤أ³ أˆأ¶أ‡أ،أ‍أ³أڈأ³أ‘أ¶ أژأ³أ­أ؛أ‘أ¶أ¥أ¶ أ¦أ³أ”أ³أ‘أ¸أ¶أ¥أ¶ .

“Engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, kepada Hari Akhir dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.â€‌ (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Inilah akidah yang shahih dan lurus yaitu akidah Islam, selainnya adalah kesesatan dan penyimpangan. Firman Allah,

أ‌أ³أ…أ¶أ£أ¸أ³أ‡ أ­أ³أƒأ؛أٹأ¶أ­أ³أ¤أ¸أ³أںأµأ£أ؛ أ£أ¶أ¤أ¸أ¶أ¬ أ¥أµأڈأ°أ¬ أ‌أ³أ£أ³أ¤أ¶ أ‡أٹأ¸أ³أˆأ³أڑأ³ أ¥أµأڈأ³أ‡أ¬ أ‌أ³أ،أ‡أ³ أ­أ³أ–أ¶أ،أ¸أµ أ¦أ³أ،أ‡أ³ أ­أ³أ”أ؛أ‍أ¬أ³ .

“Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa yang mengikut petunjukKu, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.â€‌ (Thaha: 123).

AKIDAH SEBAGAI LANDASAN
Agama terdiri dari dua pilar, akidah (i’tiqadi) dan syariat (amali). Yang pertama merupakan dasar dan pondasi bagi yang kedua dan yang kedua merupakan bukti kebenaran yang pertama, sebagaimana firman Allah,

أ‌أ³أ£أ³أ¤أ؛ أںأ³أ‡أ¤أ³ أ­أ³أ‘أ؛أŒأµأ¦أ‡ أ،أ¶أ‍أ³أ‚أپأ³ أ‘أ³أˆأ³أ¶أ¥أ¶ أ‌أ³أ،أ؛أ­أ³أڑأ؛أ£أ³أ،أ؛ أڑأ³أ£أ³أ،أ‡أ° أ•أ³أ‡أ،أ¶أچأ°أ‡ أ¦أ³أ،أ‡أ³ أ­أµأ”أ؛أ‘أ¶أںأ؛ أˆأ¶أڑأ¶أˆأ³أ‡أڈأ³أ‰أ² أ‘أ³أˆأ¸أ¶أ¥أ¶ أƒأ³أچأ³أڈأ°أ‡ .

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Al-Kahfi: 110).

أ¦أ³أ،أ³أ‍أ³أœأڈأ؛ أƒأµأ¦أچأ¶أ¬أ³ أ…أ¶أ،أ³أ­أ؛أںأ³ أ¦أ³أ…أ¶أ،أ³أ¬ أ‡أ،أ¸أ³أگأ¶أ­أ؛أ¤أ³ أ£أ¶أ¤أ؛ أ‍أ³أˆأ؛أ،أ¶أںأ³ أ،أ³أ†أ¶أ¤أ؛ أƒأ³أ”أ؛أ‘أ³أںأ؛أٹأ³ أ،أ³أ­أ³أچأ؛أˆأ³أکأ³أ¤أ¸أ³ أڑأ³أ£أ³أ،أµأںأ³ أ¦أ³أ،أ³أٹأ³أںأµأ¦أ¤أ³أ¤أ¸أ³ أ£أ¶أ¤أ³ أ‡أ،أژأ³أ‡أ“أ¶أ‘أ¶أ­أ¤أ³.

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. â€کJika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.â€‌ (Az-Zumar: 65).

Ayat ini dan yang senada dengannya menetapkan akidah yang benar sebagai dasar dan syarat bagi amal perbuatan, akidah yang tidak bersih merusak amal perbuatan dan menjadikannya sia-sia. Dari sini maka seruan kepada penyembahan kepada Allah yang merupakan pokok pangkal akidah yang lurus adalah seruan pertama seluruh nabi-nabi dan rasul-rasul. Firman Allah,

أ¦أ³أ،أ³أ‍أ³أڈأ؛ أˆأ³أڑأ³أ‹أ؛أ¤أ³أ‡ أ‌أ¶أ¬ أںأµأ،أ¸أ¶ أƒأµأ£أ¸أ³أ‰أ² أ‘أ¸أ³أ“أµأ¦أ،أ‡أ° أƒأ³أ¤أ¶ أ‡أڑأ؛أˆأµأڈأµأ¦أ‡ أ‡أ،أ،أ¥أ³ أ¦أ³أ‡أŒأ؛أٹأ³أ¤أ¶أˆأµأ¦أ‡ أ‡أ،أکأ¸أ³أ‡أ›أµأ¦أٹأ³.

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), â€کSembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu.” (An-Nahl: 36).
Di awal dakwah para rasul menyerukan,

أ‍أ³أ‡أ،أ³ أ­أ³أ‡أ‍أ³أ¦أ؛أ£أ¶ أ‡أڑأ؛أˆأµأڈأµأ¦أ؛أ‡ أ‡أ،أ،أ¥أ³ أ£أ³أ‡أ،أ³أںأµأ£أ؛ أ£أ¶أ¤أ؛ أ‡أ¶أ،أ³أ¥أ² أ›أ³أ­أ؛أ‘أµأ¥أµ .

“Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya.” (Al-A’raf: 59, 65, 73, 85).
Seruan ini dikumandangkan oleh Nuh, Hud, Shalih, Syuaib dan seluruh rasul.

Selama tiga belas tahun di Makkah Nabi saw menyeru kepada la ilaha illallah dan meninggalkan penyembahan kepada selainNya. Beliau berjuang meletakkan pondasi-pondasi akidah yang benar dan membersihkannya dari unsur-unsur yang mengotorinya bahkan hal tersebut tetap beliau teruskan ketika beliau di Madinah karena ia memang landasan bagi bangunan Islam. Para ulama yang berdakwah kepada Allah mengikuti jejak para rasul, mereka memberi perhatian pertama kali dan dalam porsi yang paling besar terhadap sisi pelurusan akidah dan permbersihan tauhid, setelah itu mereka menyeru kepada perintah agama lainnya.

SUMBER-SUMBER AKIDAH ISLAM
Hanya al-Qur`an dan hadits yang shahih yang bisa dijadikan sebagai sumber akidah Islam karena hanya Allah yang mengetahui tentang apa yang harus diyakini oleh manusia terhadap Allah dan setelah Allah adalah rasulNya. Maka keyakinan apapun yang ditetapkan oleh al-Qur`an dan sunnah yang shahih wajib diterima dan diyakini, sebaliknya apa yang dinafikan oleh keduanya maka ia harus disingkirkan jauh-jauh. Firman Allah,

أ¦أ³أ‡أڑأ؛أٹأ³أ•أ¶أ£أµأ¦أ‡ أˆأ¶أچأ³أˆأ؛أ،أ¶ أ‡أ،أ،أ¥أ¶ أŒأ³أ£أ¶أ­أڑأ°أ‡ أ¦أ³أ،أ‡أ³ أٹأ³أ‌أ³أ‘أ¸أ³أ‍أµأ¦أ‡.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.â€‌ (Ali Imran: 103).

Mengambil sebatas dari al-Qur`an dan sunnah yang shahih merupakan jalan yang dipilih oleh salaf shalih generasi terbaik umat oleh karena itu dalam perkara-perkara i’tiqad tidak ada pertentangan di antara mereka, aqidah mereka satu, di atas aqidah jamaah karena sumbernya satu yaitu Allah dan rasulNya. Tidak aneh kalau kemudian mereka digelari dengan firqah najiyah (golongan yang selamat), selamat aqidahnya dan selamat dari neraka manakala kelompok-kelompok lain terjerembab ke dalamnya.

Harus dihindari merujuk kepada akal dalam menetapkan akidah karena ketebatasannya, metode akali biasanya kembali kepada ilmu kalam dan filsafat yang asal-usulnya adalah Yunani penyembah berhala. Mungkinkah metode akali yang dasarnya demikian bisa dijadikan sandaran akidah Islam yang berpijak kepada tauhid kepada Allah semata? Omong kosong. Buktinya manakala sebagian dari kaum muslimin berpaling dari al-Qur`an dan sunnah dalam perkara aqidah dan berlari kepada metode kalam falsafi akali, yang terjadi adalah perpecahan di dalam tubuh umat, muncul aliran-aliran dan sekte-sekte yang tidak lepas dari penyimpangan-penyimpangan akidah, lahir tokoh-tokoh yang berpikiran akidah yang aneh akibat berpaling dari al-Qur`an dan sunnah.

Imam asy-Syafi’i memahami rahasia dari hal ini oleh karena itu dia berkata, “Ketetapanku terhadap ahli kalam adalah hendaknya dia dipukul dengan pelepah dan sandal. Dia diarak keliling kampung seraya dikatakan, â€کIni balasan orang yang berpaling dari al-Qur`an dan sunnah.â€‌ Apa yang Anda harapkan dari metode yang membuat orangnya berakidah jungkir-balik? Silakan jika Anda ingin menghadap kepada Allah dengan akidah yang demikian.

BUAH DARI AKIDAH YANG LUHUR
1. Terbebasnya akal dari keamburadulan berpikir akibat kosongnya hati dari akidah yang bersih, karena hati yang kosong dari akidah yang bersih akan diisi oleh akidah yang kotor lagi menyimpang atau tidak diisi apapun maka ia akan terisi oleh materi murni.
2. Ketenangan dan ketenteraman jiwa dan pikiran karena akidah ini menghubungkan seorang mukmin kepada penciptanya maka dia rela kepadaNya sebagai Rabb, Pengatur, Penetap hukum dan Peletak syariat, maka dengan itu dia menjadi tenang dan tenteram.
Firman Allah,

أƒأ³أ‌أ³أ£أ³أ¤ أ­أ³أ£أ؛أ”أ¶أ¬ أ£أµأںأ¶أˆأ¸أ°أ‡ أڑأ³أ،أ³أ¬ أ¦أ³أŒأ؛أ¥أ¶أ¥أ¶ أƒأ³أ¥أ؛أڈأ³أ¬ أƒأ³أ£أ¸أ³أ¤ أ­أ³أ£أ؛أ”أ¶أ¬ أ“أ³أ¦أ¶أ­أ¸أ°أ‡ أڑأ³أ،أ³أ¬ أ•أ¶أ‘أ³أ‡أکأ² أ£أµأ“أ؛أٹأ³أ‍أ¶أ­أ£أ².

“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?â€‌ (Al-Mulk: 22).

أ­أ³أ‡أ•أ³أ‡أچأ¶أˆأ³أ¬أ¶ أ‡أ،أ“أ¸أ¶أŒأ؛أ¤أ¶ أپأ³أƒأ³أ‘أ؛أˆأ³أ‡أˆأ± أ£أµأٹأ³أ‌أ³أ‘أ¸أ¶أ‍أµأ¦أ¤أ³ أژأ³أ­أ؛أ‘أ± أƒأ³أ£أ¶ أ‡أ،أ،أ¥أµ أ‡أ،أ¦أ³أ‡أچأ¶أڈأµ أ‡أ،أ‍أ³أ¥أ¸أ³أ‡أ‘أµ.

“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?â€‌ (Yusuf: 39).
3. Kebahagiaan dunia dan akhirat karena akidha yang lurus memperbaiki pribadi dan jamaah yang menjadi kunci kebahagiaan. Firman Allah,

أ£أ³أ¤أ؛ أڑأ³أ£أ¶أ،أ³ أ•أ³أ‡أ،أ¶أچأ°أ‡ أ£أ¶أ¤أ؛ أگأ³أںأ³أ‘أ² أƒأ³أ¦أ؛ أƒأµأ¤أ؛أ‹أ³أ¬ أ¦أ³أ¥أµأ¦أ³ أ£أµأ„أ؛أ£أ¶أ¤أ± أ‌أ³أ،أ³أ¤أ³أچأ؛أ­أ¶أ­أ³أ¤أ¸أ³أ¥أµ أچأ³أ­أ³أ‡أ‰أ° أکأ³أ­أ¸أ¶أˆأ³أ‰أ° أ¦أ³أ،أ³أ¤أ³أŒأ؛أ’أ¶أ­أ³أ¤أ¸أ³أ¥أµأ£أ؛ أƒأ³أŒأ؛أ‘أ³أ¥أµأ£أ؛ أˆأ¶أƒأ³أچأ؛أ“أ³أ¤أ¶ أ£أ³أ‡ أںأ³أ‡أ¤أµأ¦أ‡ أ­أ³أڑأ؛أ£أ³أ،أµأ¦أ¤أ³.

“Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.â€‌ (An-Nahl: 97).

Ini di antara buah-buah akidah Islam yang lurus. Semoga ia terwujud bagi kita semua dan kaum muslimin.
(Kitab Tauhid, Dr. Shalih al-Fauzan, Nubdzah fil Aqidah al-Islamiyah Ibnu Utsaimin, al-Madkhal fi Dirasah al-Aqidah, Dr. Abdullah al-Buraikan).