Laporan yang dikeluarkan organisasi yang menangani masalah anak-anak di PBB, UNICEF menyebutkan, sekitar 2 juta anak Nigeria terserang virus HIV. Pemerintah setempat dinilai lamban dalam menanggulangi dan melakukan pengobatan.

Seperti yang dilansir kantor berita Perancis, organisasi itu menyayangkan terjadinya kelambanan dalam proses pemberian pengobatan atau bantuan kepada anak-anak yang terserang virus HIV tersebut. Organisasi itu menambahkan, “Ada sekitar 1,8 juta anak kehilangan salah satu dari kedua orang tua mereka akibat virus mematikan tersebut.”

Perwakilan UNICEF di Nigeria menjelaskan, “Ribuan anak tinggal bersama kedua orang tua mereka yang terkena virus atau yang sedang sekarat akibat virus tersebut. Hal itu bisa jadi menimbulkan masalah psikis yang sangat besar sekali. Belum lagi bila berbicara mengenai problem ekonomi, resesi, perlakuan rasialis dan gizi buruk yang secara langsung mengancam hidup mereka.”

UNICEF menyebutkan, berdasarkan pendapat para ahli, 30% dari anak-anak yang terserang virus mematikan itu di dunia meninggal dunia sebelum genap berusia satu tahun dan 50% lagi meninggal dunia pada tahun kedua (saat berusia 2 tahun). Persentase kematian ini terus meningkat akibat anak-anak yang tidak mendapatkan pengobatan itu tidak bisa didiagnosa.

Organisasi itu mengakui belum bisa merealisasikan kampanye yang telah disosialisasikannya sejak 6 bulan lalu dengan tema ‘Bersatulah Demi Anak-Anak…Bersatulah Melawan AIDS.!’

Nigeria merupakan negara ketiga terbanyak di dunia dalam kasus HIV setelah India dan Afrika Selatan di mana orang-orang yang terjangkit virus HIV di sana diperkirakan berjumlah 3,5 juta jiwa. (ismo/AS)