Sebagian orang pandir menjenguk orang sakit, ketika hendak pulang mereka menoleh ke arah keluarga si sakit lalu berkata kepada mereka:"Jangan kalian lakukan sebagaimana apa yangkalian lakukan terhadap si Fulan, dia (Fulan) mati sedangkan kalian tidak mengabari kami. Apabila orang ini (si sakit) mati, maka kabarilah kami agar kami bisa menyolatinya." (Ahlaa al-Ibtisamaat, Manshur bin Nashir al-‘Awaaji hal. 317)