Suatu hari, seorang lelaki tua buta huruf baru saja menerima sepucuk surat dari anaknya yang berada di Malaysia. Karena tidak bisa membaca, lelaki tua itu pun mencari seseorang yang bisa membantunya membacakan isi surat itu untuknya. Ia pun meminta Juha yang pada saat itu berada di dekatnya untuk membantunya.

Juha yang juga buta huruf merasa gengsi untuk menolak permintaan lelaki tua itu. Juha pun menerima surat surat tersebut dan membukanya.

Lelaki tua itu pun bertanya, “Apa isinya?”

Juha yang memang tidak bisa membaca mulai kebingungan. Ia pun berfikir untuk mencari cara agar ia bisa keluar dari masalah ini.

Juha pun bertanya, “Siapa yang menulis surat ini?”

Lelaki tua menjawab, “Anak saya.”

“Di mana dia sekarang?” tanya Juha lagi.

“Di Malaysia,” jawab sang lelaki tua.

Juha berkata, “Anda benar. Akan tetapi, siapa yang memberitahukan kepada Anda bahwa saya bisa membaca tulisan berbahasa Malaysia?”