Tahukah anda di mana letak propinsi yang kini jadi negara bernama Abkhazia yang mayoritas penduduknya beragama Islam? Dalam literatur sejarah Islam, propinsi ini dikenal dengan nama negeri ‘Abazha’ dan sebelumnya merupakan salah satu propinsi di negara Georgia. Namun pasca runtuhnya Republik Uni Sofyet abad lalu secara sepihak propinsi ini telah mengumumkan kemerdekaannya. Hingga kini negara kecil ini terus mendapatkan ancaman dan gangguan dari pemerintah Georgia yang tidak mengakui kemerdekaan tersebut.

Sekitar tahun 90-an lalu dunia sempat digemparkan dengan keberanian para pejuang propinsi ini yang kala itu hanya bersenjatakan senapan angin dan tradisional berhasil mengalahkan bahkan mengusir pasukan Georgia yang dilengkapi dengan persenjataan canggih dari tanah air mereka. Pada tahun 1994, terjadi kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah Georgia di bawah pengawasan Moscow.!

Propinsi Muslim itu, Rabu, kembali menuduh pemerintah Georgia terus melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah ditangani oleh kedua belah pihak tersebut.

Kantor berita Rusia ‘Interfax’ seperti yang dilansirnya dari Ruslan Kishmaria, utusan khusus presiden Abkhazia untuk kawasan Jali. Ia mengatakan, “Pihak Abkhazia memiliki informasi yang menyiratkan bahwa lebih dari 1300 tentara Georgia berada di kawasan Kodouri Georgi meskipun kawasan ini dinyatakan bebas senjata sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandai tangani kedua belah pihak.”

Kishmaria menyiratkan, beberapa elemen teknisi persenjataan di kemiliteran Georgia kini berupaya menerobos jalan masuk menuju kawasan Kodouri Georgi. Tindakan sepihak ini juga mengindikasikan pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut.

Lebih lanjut Kishmaria menyingkap adanya beberapa laporan mengenai penyusupan sejumlah tim ahli dari Amerika yang mengunjungi kawasan tersebut. Diduga, tim ahli tersebut sedang mencari lokasi yang cocok untuk membangun landasan untuk menembakkan rudal bilamana sewaktu-waktu terjadi perang antara Amerika dan Iran. Kishmaria menyiratkan, saat ini sedang dilakukan penyelidikan seputar informasi tersebut. (ismo/AS)