Sisi keempat dari mukjizat al-Qur`an, mukjizat ilmiah

Yaitu perkara-perkara yang dikabarkan oleh al-Qur`an dan selanjutnya terbukti kebenarannya secara ilmiah di zaman modern ini, hal ini telah diisyaratkan oleh al-Qur`an sendiri, “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Fushshilat: 53).

Janji Allah ini terlaksana di zaman ini, orang-orang mulai melihat peristiwa-peristiwa besar yang jauh-jauh hari sudah dibicarakan oleh al-Qur`an, lalu siapa yang memberitahu Muhammad tentang semua itu empat belas abad yang lalu? Hal ini membuktikan bahwa al-Qur`an adalah firman Allah yang haq, bahwa Muhammad adalah utusanNya dan bahwa al-Qur`an merupakan mukjizatnya yang paling agung.

Mukjizat Rasul yang kongkrit

Pertama: Mukjizat langit, dalam bentuk terbelahnya rembulan menjadi dua bagian, saat itu orang-orang Makkah meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menghadirkan sebuat ayat, maka beliau meminta mereka untuk melihat ke rembulan dan ternyata ia terbelah menjadi dua sehingga mereka melihat gua Hira` di antara keduanya.

Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka melihat suatu tanda mukjizat, mereka berpaling dan berkata, ‘Ini adalah sihir yang terus menerus.” (Al-Qamar: 1-2).

Di antara bentuk mukjizat langit adalah peristiwa Isra` dan Mi’raj yang terjadi hanya dalam satu malam dengan ruh dan jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau menempuh perjalanan panjang dalam waktu singkat, naik ke langit sampai tiba di tempat di mana beliau mendengar suara pena menulis, beliau melihat surga, menerima kewajiban shalat lima waktu dan pulang ke Makkah menjelang pagi.

Orang-orang Quraisy mendustakan dan meminta Nabi shallahu ‘alaihi wasallam membuktikan, maka beliau dengan kuasa Allah mampu menjelaskan tanda-tanda Baitul Maqdis, karena mereka mengetahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum pernah ke sana.

Termasuk mukjizat langit adalah ketundukan awan dan mendung dengan izin Allah Ta’ala sehingga ia menurunkan hujan saat beliau meminta dan menghentikannya saat beliau meminta, sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Bukhari hadits no.933 dan Muslim hadits no. 898.

Termasuk mukjizat ini adalah pertolongan Allah kepada beliau melalui angin, di mana Allah berfirman tentangnya, “Ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya.” (Al-Ahzab: 9).

Dari Aqidah al-Muslim, Dr Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani.