Para pimpinan komunitas Muslim di Australia mengutuk keras dan meluapkan amarah mereka atas kasus pelemparan dua kepala babi yang dibungkus dengan bendera Australia di lokasi yang rencananya di situ akan didirikan sebuah sekolah Islam, dekat Sidney.

Para pemimpin Islam Australia menegaskan, perbuatan keji tersebut tidak lain hanyalah ungkapan rasa kebencian dan prilaku yang bertentangan dengan norma-norma moral dan kemanusiaan serta sikap menghormati agama.

Ide pembangunan sekolah yang akan mampu menampung 1200 siswa di perkampungan Camdine itu dihadapkan kepada penentangan keras penduduk setempat yang pada bulan lalu turun jalan memprotes rencana pembangunan tersebut.

Seperti yang dilansir kantor berita REUTERS, dua kepala babi yang ditanam di dua batang pondasi pada hari Rabu lalu itu telah diamankan sebagai barang bukti. Pihak kepolisian langsung menyingkirkannya, untuk selanjutnya menyelidiki kasus tersebut.

Steven K, kepala lembaga hubungan kemasyarakatan di distrik New South Wales mengatakan, “Penghinaan dan ungkapan kebencian ini merupakan hal yang dikecam oleh setiap warga Australia yang bersikap objektif. Perbuatan dungu ini sendiri menunjukkan tidak adanya penghargaan si dari pelaku terhadap bendera Australia yang dianggap sebagai simbol harga diri nasional.”

Sementara itu, Ikatan Dewan Islam Australia mengutuk tindakan kriminal tersebut dan menegaskan, tidak mungkin perbuatan tersebut dapat ditolerir sekalipun di sisi yang lain ada penentangan terhadap proyek pembangunan sekolah di sana.

Seperti diketahui, jumlah umat Islam di Australia mencapai 280.000 jiwa dari total penduduk Australia yang berjumlah 20 jutaan jiwa. Mereka secara geografis banyak tinggal di Sidney dan Melbourne.(almkhtsr/AH)