Pengantar Penerbit

Segala puji bagi Allah, hanya milik-Nya puji-pujian seluruhnya. Aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang Haq untuk diibadahi kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam-Nya kepada beliau, keluarga dan para Sahabat beliau. Amma ba’du,

Islam sebagai agama yang diridhai Allah dan diturunkan lewat lisan Rasul-Nya Shalallaahu alaihi wasalam , merupakan manhaj hidup kaum muslimin di dunia dalam perjalanan mereka menuju ke-hidupan sesungguhnya di akhirat kelak. Sejak kurang lebih 1400 tahun yang lalu, beliau telah meninggalkan umat ini dalam keadaan terang benderang malamnya seperti siangnya. Beliau meninggalkan dan mewariskan kepada umat ini dua perkara yang sangat berharga yang lebih dibutuhkan manusia daripada kebutuhan lainnya. Sebagaimana Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam sabdakan di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab al-Muwaththa:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا أَبَدًا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ. (الحديث)

“Aku tinggalkan kepada kalian dua per-kara yang kalian tidak akan tersesat selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.” (HR. Imam Malik)

Maka tak heran apabila seluruh sifat, bentuk dan tata cara beribadah kepada-Nya telah diatur dengan sempurna dan merujuk kepada keduanya, termasuk didalamnya pelaksanaan ibadah haji.

Haji menurut bahasa berarti tujuan. Menurut syari’at berarti tujuan ke Baitul Haram dengan amal-amal khusus dan waktu khusus pula. Setiap muslim telah meyakini bahwa ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap orang yang memiliki kemampuan dan hanya sekali selama hidupnya. Kewajibannya telah disebutkan didalam al-Qur-an dan as-Sunnah serta Ijma’ (kesepakatan) umat. Kewajibannya telah diketahui dalam agama secara gamblang. Haji diwajibkan pada tahun kesembilan Hij-riyyah dan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tidak melaksanakan haji melainkan hanya sekali saja, yaitu pada tahun kesepuluh sesudah hijrah, setelah Ka’bah dibersihkan dari semua jejak syirik.
Adapun fadhilah haji telah disebutkan di dalam berbagai nash yang shahih, di antara-nya:
“Haji mabrur tidaklah mempunyai pahala selain Surga.”

Untuk memberikan kemudahan bagi kaum muslimin, khususnya mereka yang akan menunaikan ibadah haji sebagai pengamalan rukun Islam yang kelima, maka dengan izin Allah, kami dapat menerbitkan risalah praktis ini yang berjudul “MENELADANI MANASIK HAJI DAN UMRAH RASULULLAH Shalallaahu alaihi wasalam ” karya al-Ustadz Mubarak bin Mahfudh Bamuallim Lc. Risalah ini membahas tentang sifat dan tata cara mengerjakan ibadah haji dan umrah, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam, yang jalan tersebut telah ditempuh pula oleh para Sahabat, Tabi’in dan Tabi’it Tabi’in yang senantiasa dalam keadaan baik. Setiap pembahasan dalam risalah ini selalu disertai dengan penjelasan-penjelasan akurat dan didukung oleh dalil-dalil rajih (kuat) yang diambil dari al-Quran dan as-Sunnah serta pemahaman para Salafush Shalih ridhwaanullaah ‘alaihim.

Oleh karenanya, risalah ini penting untuk dimiliki dan dipelajari sekaligus dijadikan pedoman oleh kaum muslimin, khususnya mereka yang dengan izin Allah Subhannahu wa Ta’ala berkesempatan menunaikan perintah Allah, yaitu ibadah haji dan umrah ke tanah suci Makkah.

Selain itu, setiap pembahasan dalam risalah ini sangat jelas dengan bahasa yang lugas, sehingga mudah dimengerti dan diikuti oleh kaum muslimin, sejak persiapan, pelaksanaan, hingga akhir pelaksanaannya. Oleh karena itu, agar kita dapat meraih haji yang mabrur, maka sudah saatnya kita melakukannya sesuai dengan apa yang disyari’atkan, agar diterima oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala , yaitu ikhlas karena Allah semata dan sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam .

Akhirnya hanya kepada Allah kami memohon, semoga risalah ini bermanfaat bagi kaum muslimin dan bernilai ibadah di sisi Allah Subhannahu wa Ta’ala . Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam beserta keluarga, para Sahabat dan pengikut-nya hingga hari Kiamat.