Seorang wanita muslimah Amerika yang berdomisili di kota Arlington, Texas melaporkan, bahwa dirinya dilarang masuk ke dalam sebuah swalayan di kota tersebut karena mengenakan cadar.

Latifa Aimaq, seorang guru bahasa Inggris di sekolah Islam juga mengatakan bahwa dia merasa sangat ketakutan ketika masuk ke dalam swalayan “Cooper Street Parmers”, tiba-tiba si pemiliknya berteriak “Keluar, keluar, keluar, kami tidak mengijinkan orang yang menggunakan penutup wajah (cadar) di sini.”

Latifa berterus terang kepada salah satu stasiun lokal “WFHH”, di Texas, bahwa dia mengenakan cadar semata-mata karena ini adalah kehormatannya dan oleh karena Islam menyuruhnya untuk itu. Padahal sebelumnya dia tidak pernah menghadapi problem seperti ini, baik di bandara, di bank atau bahkan ketika dia pergi mengambil foto untuk pembuatan SIM.

Latifa melanjutkan ceritanya bahwa dia telah menerangkan kepada si pemilik swalayan yang dikenal dengan nama Chris Perez, “Kami adalah muslim, dan beginilah kami mengenakan pakaian kami….tetapi dia tidak mempedulikannya.”

Stasiun Amerika dalam laporannya tentang Perez, yang diceritakan olehnya (latifa) bahwa dia menaruh spanduk di tokonya yang bertuliskan permintaan untuk membuka penutup wajah (cadar), melaporkan alasan dari perez bahwa secara kebetulan tidak ada pelayan-pelayan wanita di swalayan ketika latifa datang, padahal latifa mengatakan bahwa Perez dengan jelas menyebutkan alasan pelarangan dirinya masuk ke dalam swayalan dengan mengatakan, “Saya tidak ingin umat Islam belanja di sini.” Dan dia pun (latifa) menyeru umat Islam untuk memboikot swalayan tersebut. (iol/ an)
.