Seorang pejabat urusan hubungan Primasonry pada Federasi Protestan Perancis, Gill Dodd, Rabu mengungkapkan rasa cemasnya atas naiknya kardinal Ratzinger ke tampuk Paus Katolik. Ia memintanya agar menanggalkan sikap arogannya terhadap aliran kristen lainnya.

Berdasarkan pemberitaan sltus LSI Channels, Dodd menyiratkan keraguan dan kecemasan mereka. Ia berkata, “Gambaran pertama kami mengenai kardinal Joseph Ratzinger bahwa ia seorang penganut keyakinan yang menolak pengakuan atas gereja-gereja lainnya.”

Ia menambahkan, “Seharusnya mulai dari sekarang ia sudah menanggalkan jubah mewahnya itu dengan menggantikannya dengan pakaian sang gembala yang layak.” Selanjutnya ia menyatakan bahwa Ratzinger harus meletakkan tanda-tanda yang jelas sebagai bentuk kesediaannya melakukan dialog.

Gill Dodd menyebutkan bahwa kardinal Ratzinger telah menolak berbagai diskusi dan tidak menggubris sekelompok afilial aliran ilmu teologis. Ia menambahkan, “Ia (Ratzinger) mewakili kelompok aliran keagamaan yang ekstrem.”

Penganut protestan mengungkapkan harapannya agar Benedictus XVI (gelar Ratzinger) ini memiliki pandangan lain saat ia sudah memiliki kekuasaan yang mampu mengajak kepada ajakan baru seputar langkah dialog Primasonry.

Seperti diketahui, rakyat Jerman sebelumnya menolak pemiliihan Ratzinger sebagai paus Vatikan berdasarkan jajak pendapat yang dipublikasikan majalah mingguan, ‘Deer Schabigle. Hal ini erat hubungannya dengan sikap keras Ratzinger terhadap aliran-aliran kristen lainnya. Di samping itu, ia juga banyak menghadapi serangan dari para pendeta jerman yang menuntutnya untuk melakukan berbagai perubahan. (ismo/AS)