abu nawasMuhammad bin Ibrahim al-Katib berkata, kami menjenguk Abu Nuwas manakala dia sakit yang membawanya kepada kematian, di antara kami ada Shalih bin Ali al-Hasyimi. Shalih berkata kepadanya, “Abu Ali, bertaubatlah kepada Allah. Hari ini adalah hari pertama akhiratmu sekaligus hari terakhir duniamu, sementara antara dirimu dengan Allah terdapat kesalahan-kesalahan.” Maka Abu Nuwas menjawab, “Dudukkan aku.” Maka keluarganya mendudukkannya. Dia berkata, “Kalian menakut-nakuti aku dengan Allah? Sesungguhnya Hammad bin Salamah menyampaikan kepadaku dari Yazid ar-Raqasyi dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Syafaatku untuk pelaku dosa besar dari umatku.’ Apakah menurut kalian aku bukan termasuk mereka? Hammad bin Salamh menyampaikan kepadaku dari Tsabit dari Anas, dia berkata, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah seseorang di antara kalian mati kecuali dia berbaik sangka kepada Allah.” Lalu dia mati.

Sebagian rekan bertemu dengan Abu Nuwas dalam mimpi, dia bertanya, “Apa yang Allah lakukan terhadapmu?” Dia menjawab, “Allah mengampuniku berkat bait-bait yang aku ucapkan, ia ada di bawah bantalku.” Maka mereka mengangkat bantalnya, di sana ada secarik kertas yang berbunyi,

ياَ رَبِّ إِنْ عَظُمَتْ ذُنُوبِي كَثْرَةً فَلَقَدْ عَلِمْتُ بِأنَّ عَفْوَكَ أَعْظمُ
إِنْ كانَ لا يَرْجُوكَ إِلاَّ مُحْسِنٌ فَمَنِ الَلذِي يَدْعُو إِليْهِ المُجْرِمُ
أَدْعُوكَ رَبِّ كمَا أَمَرْتَ تَضَرُّعا فَإذَا رَدَدْتَ يَدِى فَمَنْ ذاَ يَرْحَمُ
ماَ لِي إِلَيْكَ وَسِيْلَةٌ إِلاَّ الرَّجاَء ُ وَجَمِيلُ ظَنِّي ثُمَّ إِنِّي مُسْلِمُ

Ya Rabbi, bila dosa-dosa banyak dan besar
Maka aku tahu bahwa maafMu lebih besar
Bila yang mengharapkanMu hanya orang baik
Lalu kepada siapa pelaku dosa berdoa?
Aku berdoa kepadaMu ya Rabbi
Seperti perintahMu dengan rendah hati
Bila Engkau menolak kedua tanganku,
Lalu siapa gerangan yang akan mengasihi
Aku tidak mempunyai wasilah kepadaMu
Kecuali harapan, dugaan baikku kemudian aku muslim.

Abu Nuwas adalah al-Hasan bin Hani`, penyair besar Dinasti Abbasiyah, lahir tahun 145 H dan wafat di Baghdad tahun 198 H.

Bahjatul Majalis, al-Hafizh Ibnu Abdul Bar.