Dari Aisyah Radhiayallaahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah  Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya Allah berkenan mengasihi seseorang dari kaum Nabi Nuh tentu akan mengasihi seorang bayi.”

Adalah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Nabi Nuh tinggal bersama kaumnya selama 950 tahun untuk berdakwah kepada mereka. Pada akhir kehidupannya, beliau menanam sebuah pohon se-hingga pohon itu tumbuh besar. Kemudian Nabi Nuh menebang-nya dan menjadikan kayu-kayunya sebagai papan perahu.

Ketika kaum Nuh lewat di hadapannya, mereka bertanya perihal kayu tersebut. Lantas Nabi Nuh menjawab, ‘Akan aku gunakan untuk membuat perahu. Merekapun mengejek Nabi Nuh sambil berkata, ‘Apakah  kamu akan merakit (membuat)  perahu di daratan seperti ini? Bagaimana mungkin perahu yang kamu buat akan bisa berlayar?’ Nabi Nuh hanya menjawab, ‘Kelak kalian akan mengetahuinya!’

Setelah Nabi Nuh selesai membuat perahu dan permukaan bumi memancarkan airnya serta air menggenang di jalan-jalan, ada ibu seorang bayi yang khawatir akan keselamatan anaknya karena ia sangat mencintainya. Kemudian ibu dari bayi itu keluar menuju gunung, ia berhasil mendaki sepertiga dari ketinggian gunung.

Begitu melihat air akan mencapai ketinggian tubuhnya, ia terus mendaki hingga mencapai puncak gunung. Dan setelah air mencapai mulut ibu tersebut, ia mengangkat anaknya (agar tidak terbenam air) namun banjir menghantamnya juga.

Maka sekiranya Allah mengasihi salah seorang kaum Nabi Nuh, tentulah Allah mengasihi ibu bayi tersebut.” [1]

Pelajaran Yang Dapat Dipetik

1. Nabi Nuh j termasuk orang yang memakmurkan bumi. Hidup selama 950 tahun. Diangkat menjadi Nabi pada umur 40 tahun, sepanjang usianya yang 950 tahun dihabiskan untuk berdakwah. Kemudian beliau masih hidup lagi setelah kejadian angin topan.

2. Nabi Nuh adalah orang yang pertama kali membuat kapal laut.

3. Disyariatkan untuk bekerja apa saja asal halal, tanpa mengesampingkan tawakkal kepada Allah.

4. Bisa saja Allah mendatangkan adzab dengan sebab (men-diamkan) para pelaku dosa. Karena adanya suatu kemaslahatan yang kita tidak mengetahuinya.

5. Menerangkan akibat buruk dari kufur dan ingkar, yakni dapat menyebabkan turunnya adzab di dunia sebelum adzab akhirat diberikan.

6. Orang kafir tidak mendapat kasih sayang Allah seba-gaimana yang diberikan kepada orang-orang Mukmin



[1]  HR. Al-Hakim, 2/342, sedang dari periwayatan Ibnu Abbas, 2/243.