berjilbab hitamAnak perempuan Ibnur Raqa’ didatangi oleh beberapa orang untuk mencari bapaknya. Mereka berdiri di pintu rumahnya. Anak perempuan itu bertanya kepada mereka, “Apa yang kalian inginkan dari bapakku?” Mereka menjawab, “Kami datang untuk mengejeknya.” Dia yang masih bocah ingusan menjawab,

Kalian berkumpul dari segala arah dan kepentingan
Berkomplot hanya untuk menghadapi satu orang.

Mereka pun malu dan bubar.

Belilah Sandal

Bisyr bin al-Harits, dikenal dengan Bisyr al-Hafi, arti al-Hafi adalah orang yang tidak beralas kaki, wallahu a’lam mengapa dia dijuluki demikian. Bisyr berkata, aku mengunjungi rumah al-Muafa bin Imran. Aku mengetuk pintu. Dari dalam terdengar suara, ‘Siapa?” Aku menjawab, “Bisyr al-Hafi.” Seorang bocah perempuan dari dalam rumah berkata, “Seandainya Bapak membeli sandal dengan harga dua daniq niscaya Bapak tidak lagi dipanggil Al-Hafi.”

Kami Tidak Punya

Seorang laki-laki dari Syam berkata, “Aku datang di kota Madinah lalu aku menuju rumah Ibrahim bin Harimah. Aku bertemu dengan putri kecilnya yang sedang bermain lumpur. Aku bertanya, “Di mana bapakmu?” Dia menjawab, “Dia pergi menemui orang-orang dermawan. Maka kami tidak mengetahuinya sejak beberapa waktu.” Aku berkata kepadanya, “Sembelihkan unta betina untuk kami. Kami ini tamumu.” Dia menjawab, “Kami tidak punya.” Aku berkata, “Domba.” Dia menjawab, “Kami tidak punya.” Aku berkata, “Ayam.” Dia berkata, “Demi Allah kami tidak punya.” Aku berkata, “Telur.” Dia menjawab, “Demi Allah, kami tidak punya.” Aku berkata, “Kalau begitu bapakmu telah berbohong ketika berkata,

Berapa banyak unta betina dan unta jantan
yang aku tusuk lehernya di awal musim dingin.

Dia menjawab, “Perbuatan ayahku itulah yang menyebabkan kami tidak memiliki apa pun.”

Nisa` Dzakiyat, Qasim Asyur.