Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ

Sungguh Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang diberkahi. Allah wajibkan atas kalian puasanya. Di dalamnya pintu-pintu Surga dibuka. Di dalamnya pintu-pintu Neraka ditutup. Di dalamnya setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan kebaikannya, sungguh ia telah diharamkan (dari mendapatkan kebaikan yang banyak). [al-Musnad (9497)]

Sungguh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah menyifati bulan Ramadhan ini dengan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang diberkahi. Maka, Ramadhan benar-benar merupakan bulan yang diberkahi. Setiap saat dari saat-saat bulan ini disifati dengan keberkahan ; keberkahan pada waktunya, keberkahan pada amal (yang dilakukan di dalamnya) dan keberkahan pada balasan dan pahalanya. Di dalamnya ada lailatul Qadar yang penuh berkah yang merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Sungguh bulan Ramadhan merupakan bulan keuntungan. Dan sungguh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ biasa bersungguh-sungguh di dalamnya lebih banyak daripada kesungguhan beliau pada bulan-bulan lainnya. Dan, para salaf-semoga Allah meridhai dan merahmati mereka-sedemikian luar biasa perhatian mereka terhadap bulan ini, dan benar-benar mencurahkan segenap kesungguhan mereka di dalamnya untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى dengan melakukan berbagai bentuk amal shaleh. Mereka biasa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan qiyamullail (shalat malam) dan memakmurkan waktu-waktunya dengan ketaatan.

(Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-‘Abbad-,”Istiqbal Syahri Ramadhan”)