Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيْلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
“Dan kepada orang-orang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab Neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. al-Baqarah : 126)
Maka, tidak semua orang yang Allah ta’ala berikan kepadanya rizki dan pertolongan, baik dalam bentuk diijabahinya doanya, atau yang lainnya ia termasuk orang yang dicintai oleh Allah ta’ala dan dibela-Nya. Bahkan, Dia -subhanahu wa ta’ala- memberikan rizki kepada orang mukmin dan orang kafir, orang yang baik dan orang yang fajir (buruk). Dan, boleh jadi Allah ta’ala mengijabahi doa mereka (orang-orang fajir tersebut) dan memberikan kepada mereka apa yang mereka minta di dunia namun mereka nantinya tidak akan memiliki bagian sedikit pun di akhirat.
📚 (Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyyah al-Harraniy, ”Iqtidha-u ash-Shirathi al-Mustaqim”, 21/44)