wafatJAKARTA – Sebanyak sepuluh orang jamaah haji dilaporkan wafat menginjak hari ke sepuluh pasca keberangkatan pertama pada satu September 2014. Adapun uraian jamaah yang dilaporkan meninggal tersebut:

Pertama, jamaah bernama Zainuddin Umar Jopun Bin Umar Jopun. Jamaah tersebut dilaporkan meninggal di Pemondokan Madinah pada 13 September 2014. Jamaah asal Desa Langgam, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ini meninggal pada usia 64 tahun. Ia tergabung dalam Kloter 8 Embarkasi Batam dengan No. Paspor A8372687.

Jamaah kedua yang dilaporkan meninggal bernama Miseran Budi Harsoyo Bin Karso Kromo (67 Tahun). Ia berasal Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dan tergabung dalam Kloter 14 Embarkasi Surabaya. Jamaah dengan No. Paspor A8236968 ini wafat di Pemondokan Madinah pada 13 September 2014.

Jamaah ketiga dilaporkan meninggal di pemondokan Madinah pada 12 September 2014. Ia bernama Wardi Idris Sararajo bin Idris. Jamaah berusia 72 tahun ini berasal dari Desa Pasar Baru, Kecamatan Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Dalam pemberangkatan haji, ia termasuk dalam Kloter 9 Embarkasi Padang dengan No. Paspor A4858315.

Jamaah keempat bernama Lotong Binti Tambah (60 tahun), asal Desa Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru/Gumbasa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Ia tergabung dalam kloter lima Embarkasi Balikpapan. Jamaah yang memiliki No. Paspor A6809043 ini dilaporkan meninggal di Pemondokan Madinah pada 12 September 2014.

Jamaah kelima bernama Yansuri Zainal Abidin Bin Zainal Abidin Pose, yang berasal dari Desa Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Ia tergabung dalam kloter tujuh Embarkasi Palembang dengan No. Paspor A8565055. Yansuri meninggal di Masjid Nabawi pada 11 September 2014 di usia 66 tahun.

Irwan Janin Harahap Bin M. Janin yang berusia 77 tahun juga dilaporkan meninggal dunia di Pemondokan Madinah pada 10 September 2014. Irwan berasal dari Desa Enggal, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung dan tergabung dalam Kloter lima Embarkasi Jakarta-Pondok Gede. Almarhum memiliki no paspor A7407228.

Di hari yang sama, Masrukah Binti Sajidin (60 tahun) juga dilaporkan meninggal dunia. Ia berasal dari Desa Tugu Sumberjo, Kec. Peterongan, Kab. Jombang, Provinsi Jawa Timur dan tergabung dalam kloter tujuh Embarkasi Surabaya. Masrukah yang memiliki No. Paspor: A8392628 ini meninggal di Rumah sakit Arab Saudi (RSAS) pada 10 September 2014.

Dua hari sebelumnya, yakni pada 8 September 2014, Ipati Binti Tapa Hamzah (69 tahun) juga dilaporkan meninggal di pemondokan Madinah. Ia berasal dari Desa Birobuli, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Almarhum tergabung dalam Kloter tiga Embarkasi Balikpapan dengan No. Paspor: A6809887.

Pada 5 September, peristiwa meninggal dunia di Masjid Nabawi juga terjadi pada Musdalifa Binti Muhamad Saleng (74 tahun). Jamaah berasal dari Desa Sabenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Sopeng, Provinsi Sulawesi Selatan, tergabung dalam Kloter satu Embarkasi Makassar dengan No. Paspor: A4359349.

Jamaah terakhir, yakni yang pertama kali dilaporkan meninggal dunia adalah Rusdi Bin Said Dalil (52 tahun). Ia meninggal di pesawat pada 4 September 2014. Rusdi berasal dari Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Solo dengan No. Paspor: A5563653. (republika)