Dikatakan kepada al-Hasan, “Tidakkah salah seorang di antara kita merasa malu terhadap Rabbnya, ia beristighfar (memohon ampun) (kepadaNya) dari dosa-dosa yang diperbuatnya, kemudian ia kembali melakukan dosa, kemudian ia memohon ampun kembali kepada-Nya. Kemudian, ia kembali lagi (melakukan dosa).”

Al-Hasan pun berkata :

وَدَّ الشَّيْطَانُ لَوْ ظَفَرَ مِنْكُمْ بِهَذَا فَلَا تَمَلُّوْا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

✍Setan sangat berkeinginan sekiranya ia dapat mengalahkan kalian dengan hal ini. Maka dari itu, janganlah kalian merasa bosan untuk beristighfar (memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang kalian lakukan).

(Ibnu Rojab al-Hanbaliy, “Jami’ al-‘Ulum Wa al-Hikam”, 1/165)