Jika kita membaca sekilas judul di atas seolah terlalu lebay dan berlebihan, tapi jika kita mengacu kepada dalil-dalil dari Al Qur`an dan Sunnah serta tanda-tandanya, kita akan dapati bahwa judul di atas tidak berlebihan dan tidak dilebih-lebihkan.

Benarkah Kiamat sudah dekat?

Renungilah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut, yang artinya,

فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ

“Maka apalagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari kiamat, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka tidak ada gunanya kesadaran mereka jika (hari kiamat) itu sudah datang.” (QS. Muhammad: 18).

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ

Hari kiamat telah dekat dan bulan telah terbelah.” (QS. Al-Qamar: 1).

إِنَّهُمْ يَرَوْنَهُ بَعِيدًا (6) وَنَرَاهُ قَرِيبًا

“Sesungguhnya mereka melihatnya (hari pembalasan) itu jauh. Dan Kami melihatnya dekat (pasti terjadi).(QS. Al-Ma`arij: 6-7).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَذِهِ مِنْ هَذِهِ أَوْ كَهَاتَيْنِ وَقَرَنَ بَيْنَ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

“Aku diutus dengan terjadinya hari kiamat seperti dua jari ini (beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya).(HR. Bukhari no. 4936 dari Sahl bin Sa`ad).

Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa perbandingan kehidupan dunia dan akhirat seperti seseorang yang memasukan jari telunjuknya ke dalam air laut (samudra) kemudian ia mengangkat jarinya, maka kehidupan dunia itu bagaikan air yang menempel di jari itu, sementara lautan adalah gambaran kehidupan akhirat yang tidak berujung. (HR. Muslim no. 2858 dan At-Tirmidzi no. 2323 dari Mustaurid bin Syadad).

Berarti bisa dibandingkan antara umur dunia dengan akhirat yang sangat jauh berbeda, sehingga tidak salah jika dikatakan ‘Kiamat Sudah Dekat’ dengan skala umur dunia yang terbatas dan alam akhirat yang tidak berujung sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam sebutkan dalam dalil-dalil di atas atau dalil yang lain. Toh, kita juga sering mendengar orang berkata, “hidup di dunia hanya sebentar”, padahal terkadang ada orang yang diberi umur sangat panjang, tapi tetap dikatakan pendek (ada batasnya), karena memang ukurannya tidak sebanding dengan akhirat. Demikian pula analogi tentang Hari Kiamat.

Tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadi hari kiamat itu kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, itu adalah perkara ghaib. Tapi, jika kita melihat tanda-tanda kiamat yang saat ini sedang terjadi atau yang sudah terjadi, semakin yakin bahwa umur dunia ini semakin mendekati hari kiamat dan kehancurannya pada saat yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari kiamat (kapan terjadinya), maka katakanlah, ‘Bahwa pengetahuan tentang (terjadinya) Kiamat ada di sisi Allah. Siapakah yang memberitahumu, barangkali Hari Kiamat itu terjadi dalam waktu dekat.” (QS. Al-Ahzab: 63).

Tanda-tanda Kecil Hari Kiamat

Namun, perlu kita ketahui bahwa hari kiamat memiliki tanda-tanda yang sangat banyak. Ada yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi. Ada pula tanda-tanda kiamat yang besar dan ada yang kecil, yang baik dan yang buruk. Kita akan mencoba menyebutkan beberapa tanda-tanda kiamat yang kecil, yang buruk dan sedang terjadi, karena khawatir kita atau saudara dan kawan kita adalah sebagai pelaku dari tanda-tanda kiamat yang buruk itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

بَيْنَ يَدَي السَّاعَةِ يَظْهَرُ الرِّبَا وَالزِّنَا وَالَْخَمْرُ

“Sebelum terjadinya kiamat akan muncul terlebih dahulu riba, zina, dan khamr”. (HR. Ath-Thabrani no. 7695 dalam Al-Muj`am Al-Ausath. Al-Munzdiri menilai para perawinya terpercaya (tsiqat)).

Rupanya hadits di atas kali ini kita angkat karena perkara yang disebutkan di dalamnya merupakan salah satu dari sekian tanda-tanda dekatnya hari kiamat disamping ia merupakan faktor perusak yang sangat mengerikan terhadap generasi, keluarga dan masyarakat.

Merebaknya riba

Sungguh di zaman ini sangat banyak orang-orang yang berinteraksi dengan riba dalam hidupnya baik dalam skala kecil maupun besar, baik ketika meminjam di bank, koperasi, rentenir, atau yang lainnya. Banyak transaksi yang dilakukannya mengandung riba. Maka bertanyalah kepada ahli ilmu ketika anda ingin bertransaksi agar selamat dari perbuatan riba. Merebaknya transaksi yang mengandung riba ini semakin jelas menunjukan bahwa kiamat semakin dekat.

Hadits di atas dan yang semisalnya sangat sesuai dengan kondisi zaman ini. Kita dapati banyak kaum muslimin tidak memperhatikan usaha (pekerjaan) mereka, tidak peduli dengan halal dan haram lagi untuk mendapatkan harta. Sehingga umumnya, riba telah masuk dalam segala transaksi-transaksi keuangan dan perekonomian mereka. Ini merupakan bencana besar bagi umat manusia. (Asyratus Saa`ah, DR. Yusuf Al-Wabil, hal. 140).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (278) فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian benar-benar orang-orang yang beriman. Jika kalian tidak mau melaksanakannya, maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Tetapi jika kalian bertaubat, maka kalian berhak atas pokok harta kalian. Kalian tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).” (QS. Al-Baqarah: 278-279).

Merebaknya perbuatan zina

Fenomena ini sudah sangat menjamur di negeri ini, tempat-tempat mesum hamper ada di setiap kota dan tak jarang pula fenomena ini terjadi di desa. Pergaulan bebas tanpa batas telah meracuni banyak anak bangsa, hancur masa depan mereka lantaran perbuatan ini, apalagi jika tidak ditangani sesegera mungkin. Lebih menyayat hati ketika itu terjadi pada orang yang dekat dengan kita. Orang yang masih memiliki keimanan akan merasa sangat malu dan sakit hati jika salah satu anggota keluarganya ada yang terjerumus pada perbuatan ini. Anda bisa membayangkan sendiri akibat dari perbuatan ini jika terjadi di keluarga anda. Wal `iyadzubillah.

Banyak para keluarga tidak memperhatikan pergaulan anak dan saudaranya. Mereka biarkan begitu saja sehingga aktivitas pacaran, bersepi-sepian dengan lawan jenis yang bukan mahram baik secara langsung maupun lewat ponsel dan dunia maya, saling bersalaman dan berpegangan tangan sebagai hal yang lumrah, padahal itu adalah dosa.

Perbuatan zina baik yang kecil maupun yang besar adalah perbuatan keji dan mungkar yang sangat merusak kehormatan dan tatanan hidup seseorang, keluarga, masyarakat dan negara. Jagalah sanak famili anda dari perbuatan ini sebelum terlambat. Ajarkan kepada anak, istri dan keluarga untuk berhias diri dengan rasa malu dan berhijab dengan hijab yang syar`i, menundukan pandangan dari yang haram dan membatasi pergaulan dengan lawan jenis. Sungguh sangat benar ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut perbuatan zina sebagai pebuatan keji dan seburuk-buruk jalan.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Janganlah kalian dekati zina, karena sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.” (QS. Al-Isra: 32).

Merebaknya Khamr

Khamar (minumas keras) adalah minuman memabukan yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Dinamakan khamr karena sifatnya yang menutup akal sehat dan merusaknya. Islam sangat menjaga akal dan jiwa manusia dari kerusakan. Korban yang meregang nyawa dan yang kecanduan khamr sangat banyak, dari yang minum oplosan sampai yang

bermerek bintang. Termasuk dalam kategori khamr adalah narkoba yang bahayanya bahkan melebihi minuman keras.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan itu) agar kalian beruntung.” (QS. Al-Maidah: 90).

Inilah tiga tanda-tanda kecil hari kiamat dan pastikan kita adalah bukan pelaku tanda-tanda di atas dan yang terpenting adalah amal saleh kita untuk berbekal menuju hari kiamat karena “Kiamat Sudah Dekat”. Wallahu A`lam. (Amirudin bin Salimin Basori, Lc., M.S.I.).

Referensi:

1. Asyratus Saa`ah, Dr. Yusuf bin Abdillah Al-Wabil.

2. Nihayatul `Alam, DR. Muhammad Al-`Arifi.