Allah ‘Azza wajalla berfirman,

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran … (Qs. al-Maidah : 2)

Al-Mawardi rahimahullah mengatakan, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala menyeru untuk saling membantu dalam al-Birr (kebaikan) dan menggandengnya dengan ketakwaaan kepada-Nya. Sebab, dalam ketakwaan ada ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan dalam al-Birr ada ridha manusia.

Maka, barang siapa menggabungkan antara ridha Allah subhanahu wa ta’ala dan ridha manusia, sungguh telah lengkaplah kebahagiaannya dan telah merata kenikmatan baginya. Saling ta’awun (tolong menolong) terwujud dalam beberapa contoh : orang alim mengajari orang-orang dengan ilmunya, orang kaya dengan kekayaannya, seorang pemberani dengan keberaniaannya di jalan Allah. Dan hendaknya kaum muslimin saling membantu layaknya satu tangan.

(Muhammad bin Ahmad al-Qurthubiy, al-Jami’u Li Ahkami al-Qur’an, 3/46).