micKAIRO – Mesir membatasi ceramah selama Ramadhan hanya pada topik mengenai keyakinan dan moralitas.

Pejabat kementerian agama Mohammed Mokhtar Gomaa mengatakan keputusan tersebut dibuat untuk memastikan ceramah yang diberikan saat bulan suci akan menyatukan umat, bukan memecah belah.

“Ceramah agama yang didorong hal-hal politis berdampak pada sisi moral. Sekarang kita sedang berlomba mencoba memulihkan moral,” ujarnya kepada wartawan saat melakukan sidak di hari pertama puasa, Ahad (29/6).

Langkah tersebut merupakan tindakan terbaru yang dilakukan pemerintah Mesir untuk mengontrol ceramah agama menyusul digulingkannya Presiden Mohammed Morsi. Dalam beberapa bulan terakhir, Mesir telah melarang Ikhwanul Muslimin yang dianggap sebagai organisasi teroris dan melarang unjuk rasa.

Mesir sebelumnya telah membatasi hanya ulama yang disetujui pemerintah yang boleh memberikan ceramah. (republika)