JAKARTA – Pemerintah menetapkan Idul Adha jatuh pada Jumat, 26 Oktober 2012, setelah mendapat persetujuan peserta Sidang Isbat Penentuan awal Dzulhijjah 1433 H.

Sidang itu dipimpin Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar yang didampingi Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta, Senin (15/10).

Setelah sidang dibuka, Wamenag Nasaruddin Umar minta Direktur Urusan Agama Islam dan Syarih Muhtar Ali untuk melaporkan hasil pemantauan hilal.

Hasilnya, dari berbagai daerah tak terlihat bulan. Bulan masih di bawah ufuk dan tak bisa dilihat, karena itu Wamenag Nasaruddin Umar menetapkan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada Rabu 17 Oktober 2012.

Oleh karena itu, Idul Adha yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1433 H jatuh pada Jumat 26 Oktober 2012. Pada sidang yang berlangsung kurang dari 10 menit itu, Wamenag minta persetujuan dari kalangan wakil Ormas yang hadir.

“Apakah dapat disetujui,” tanya Nasaruddin. Para peserta pun langsung menyatakan setuju, sehingga sidang ditutup dengan doa. [Lihat: www.republika.co.id]

Sementara itu Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Islam Arab Saudi telah mengumumkan bahwa hari Selasa, 16 Oktober 2012 merupakan penyempurna (hari ke 30) bulan Dzuqa’dah 1433 H dan hari Rabu, 17 Oktober 2012 merupakan hari pertama (tanggal 1) bulan Dzulhijjah 1433 H.

Sebagaimana Kementerian tersebut mengumumkan bahwa hari Wukuf di Arafah jatuh pada hari Kamis, 25 Oktober 2012. Dengan demikian hari Jum’at, 26 Oktober 2012 merupakan hari Raya Idul Adha al-Mubarak.  [Lihat: www.forsanhaq.com; www.ahlalhdeeth.com;  www.muslm.net dll]