Aparat keamanan China, Rabu telah menangkap 7 orang pendeta Katholik yang menandakan ketegangan baru dalam hubungan China dan Vatikan pasca terpilihnya paus yang baru.

Berdasarkan laporan kantor berita Associated Pers yang melansir keterangan dari ‘Yayasan Kardinal Kong’ (YKK) di Amerika, bahwa ketujuh pendeta tersebut ditangkap pagi hari Rabu saat melakukan ritual agama secara ilegal, yang dipimpin uskup Julious Zeego di koata Zin Jo, utara China.

Seperti diketahui, pemerintah China melarang aktifitas keagamaan Katholik kecuali di gereja-gereja yang diawasi oleh aparat. Pembatasan aktifitas ini mendapat penolakan dari pemerintahan Vatikan. Hal ini menyebabkan tersebarnya apa yang disebut dengan pendeta-pendeta bawah tanah penganut kristen katholik yang mengumumkan loyalitas mereka pada kekuasaan paus Vatikan.

Sebelumnya, pemerintah China telah menjelaskan bahwa hubungan China dan Vatikan pasca paus Yohanes Paulus II sedikit membaik hanya saja mereka meminta para pemimpin katholik agar menghentikan seluruh kontak mereka dengan pemerintah Taiwan dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri China.

Dalam penjelasan yang dikeluarkan YKK, dijelaskan bahwa pemerintah China telah memperingatkan uskup Julious Zin Jo agar tidak melakukan aktifitas keagamaan apa pun selama masa sakitnya Paus terdahulu atau hingga terpilihnya paus yang baru. (ismo/AS)