Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (al-Hasyr: 10)
✒️ Ath-Thabrani رَحِمَهُ اللهُ meriwayatkan di dalam Musnad as-Syamiyin dari Ubadah bin Shamit رَضِيَ اللهُ عَنْهُ bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda,
مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً
“Barang siapa memintakan ampunan (kepada Allah) untuk orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, niscaya Allah tuliskan untuknya satu kebaikan (pahala) dengan setiap orang beriman laki-laki dan perempuan.”
Betapa banyaknya pahala yang bakal Anda raup, wahai saudaraku! Ketika Anda mengatakan dalam doa yang Anda panjatkan, “Ya Allah!, Berilah ampunan untuk kaum muslimin dan muslimat, yang masih hidup dan yang telah mati di antara mereka.”
Dengan ungkapan kata ini, niscaya Anda memperoleh kebaikan (pahala) sejumlah orang-orang yang beriman semenjak zaman Nabi Adam sampai Allah mewarisi bumi beserta semua yang ada di atasnya.
Maka, pahala dan kebaikan-kebaikan yang akan diraup itu bukan ribuan, tetapi miliaran, bahkan trilyunan, bahkan bisa jadi lebih dari itu.
Karena itu -wahai hamba-hamba Allah- bertakwalah kepada Allah.
Menasihati diri kita dan saudara-saudara kita kaum Muslimin.
Jauhkanlah kedengkian dan kebencian dari hati-hati kita.
Dan sibukkanlah lisan kita dengan kata-kata yang baik dan doa-doa nan indah (untuk saudara kita seiman).
(Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr, at-Tahdzir Min al-La’ni Wa as-Sabbi, hal. 3)