“Saya menerima 10 surat setiap harinya dari orang Yahudi yang berkata, ‘kembali saja ke agama Yahudi!’”

Internet rupanya telah menjadi media yang efektif bagi dakwah Islam. Situs-situs Islam dengan mudah diakses oleh seseorang dari mana saja untuk mengambil informasi tentang Islam yang sangat berharga yang pada akhirnya membimbing seseorang kepada Islam. Lorance, seorang wanita Perancis, yang masuk Islam adalah salah satu contohnya. Dilahirkan di Perancis pada 1974, ia mendapatkan gelar sarjana Teknologi Komunikasi dari Quebec, Kanada dan saat ini tinggal di Maroko. Ia menulis kisah tentang dirinya di situs pribadinya :www.geocities.com/athens/delphi768. Berikut adalah wawancara kami (Muhammad Yusuf , Al-Daawah Monthly Islamic Magazine) dengan dirinya:

Dakwah (D) : Bagaimana asal muasal anda masuk Islam melalui internet?

Lorance (Lrc) : Pada awalnya saya telah lama mengetahui tentang hak-hak wanita di dalam Islam karena isu ini adalah kritikan utama di media-media Barat. Saya mulai membandingkan kedudukan wanita di dalam agama Islam, Kristen dan Yahudi. Saya sungguh terkejut ketika mendapati kesimpulan akhir bahwa Islam telah memberikan hak-hak perempuan lebih dari apa yang diberikan oleh agama-agama lainnya. Sejak itulah saya menyadari informasi media telah berbohong kepada kita. Maka dari itu saya menjadi ingin tahu lebih dalam tentang Islam. Tidak mudah bagi saya untuk menerima pemikiran-pemikiran Islam yang baik itu sehingga saya mencoba segala cara terbaik untuk menemukan sesuatu yang tidak logis di dalam Islam namun semua usaha saya sia-sia. Saya mulai menyadari Islam harus diambil utuh dan tidak sepotong-potong. Terima kasih Allah, saya bisa menjelajah banyak situs di internet yang memberikan informasi sebenarnya tentang Islam. Saya tahu banyak orang selain saya yang memeluk Islam dengan cara yang sama.

D : Bagaimana dengan situs anda di internet?

Lrc : Saya tidak berbicara secara terperinci di situs saya tentang berbagai kesulitan yang saya hadapi. Bagaimanapun juga, toh saya harus berbicara dengan mereka saat ini. Di Maroko, pada awalnya saya mengalami kesulitan karena saya tidak berinteraksi dengan Muslimin sebelum datang ke Maroko. Saya hidup sendiri dengan Islam melalui buku. Di Maroko, saya harus hidup dengan budaya, tradisi bahkan kebiasaan yang berbeda dengan di Perancis.

Hal lain yang tidak saya utarakan di situs saya adalah tentang aspirasi saya di masa depan. Pertama, saya ingin belajar bahasa Arab. Saya baru saja memulainya dan tentu saja masih sangat jauh. Saya harus lebih banyak belajar tentang agama baru saya karena beberapa orang meminta saya untuk berpartisipasi dalam berbagai konferensi dan pertemuan. Bagaimanapun, saya tidak dapat memberikan materi tanpa pengetahuan. Saat ini saya bekerja di sebuah situs internet di Perancis dan saya ingin menggunakan keahlian saya di bidang komputer untuk pelayanan Islam. Saya punya beberapa pemikiran, mungkin saya akan membuat beberapa program untuk wanita atau anak-anak. Namun saya belum memutuskannya untuk saat ini. Banyak yang harus saya kerjakan dan banyak ide-ide yang ingin saya wujudkan. Bagaimanapun masalah yang saya hadapi saat ini adalah saya tidak dapat melakukan semua hal tersebut dalam satu waktu karena saya juga harus bekerja untuk hidup saya.

D : Nama anda adalah Laila Ravin (dulu Lorance Ravin, -pent). Apakah anda seorang Yahudi Perancis atau Kristen?

Lrc : Bukan! Saya bukan asli Yahudi. Beberapa orang Yahudi mengunjungi situs saya dan mengirimkan surat-surat yang mengatakan bahwa mereka adalah Yahudi seperti saya. Mereka bingung dengan kesamaan nama (marga) tersebut. Mereka bertanya mengapa saya tidak kembali saja ke agama Yahudi? Saya ingin tekankan bahwa saya dulu seorang Kristen dan bukan Yahudi. Saya menerima 10 surat sehari dari orang Yahudi yang mengira bahwa saya seorang Yahudi. Sekarang saya seorang Muslim dan bangga menjadi seorang Muslim.

D : Selamat atas masuknya anda ke dalam Islam. Maukah anda menceritakan kepada kami perasaan anda ketika masuk Islam. Apakah situs Islam memberikan penjelasan lengkap dan komprehensif tentang agama Islam?

Lrc : Pertama kali yang saya rasakan adalah semacam ketenangan, kedamaian dan keheningan. Berikutnya, saya merasakan ketakutan akan masa depan saya karena keluarga saya bukanlah Muslim. Awalnya, mereka menerima keadaan yang baru ini. Namun pada saat saya menggunakan jilbab, beberapa sanak saudara saya memutuskan hubungan terutama ayah saya sendiri. Bagaimanapun keimanan saya kepada Allah membuat segala ketakutan itu sirna.

Mengenai situs Islam, empat tahun yang lalu (sekarang 2002, -pent) tidaklah sebanyak seperti saat ini. Hari ini, kita mendapati banyak situs berisi informasi yang bagus namun sayangnya tidak di desain dengan baik. Saya kira situs Islam harus meningkatkan kualitasnya sekarang sehingga siapa saja yang mencari kebenaran akan menemukannya. Saya berbicara tentang situs berbahasa Inggris karena saya tidak dapat mengakses situs berbahasa Arab. Sebagaimana situs Perancis, banyak usaha yang harus dibuat. Ada juga beberapa situs yang berisi informasi yang bagus namun sayangnya tidak mencukupi dan memuaskan. Beberapa situs malah cuma menyediakan sedikit informasi.

D : Apa yang paling penting dalam tahapan hidup anda?

Lrc : Pertama, saya harus menterjemahkan kisah saya ke bahasa Arab yang saya, insya Allah, kerjakan segera. Sekarang saya akan berikan anda secara garis besar. Saya dilahirkan dalam keluarga Kristen. Apa yang saya butuhkan terpenuhi termasuk pendidikan dan kesenangan. Saya dimanjakan kakek dan nenek saya. Merekalah yang memenuhi banyak keinginan-keinginan saya. Ketika kakek saya meninggal, saya mulai bertanya kepada diri saya banyak hal tentang Kristen khususnya hal-hal yang tidak masuk akal. Saya meninggalkan agama Kristen walaupun saya menghormatinya sebagai penghargaan saya kepada para pengikutnya namun saya tidak suka Kristen menjadi agama saya. Saya pergi ke Kanada untuk studi saya. Di sanalah ketertarikan saya kepada Islam bermula, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan wanita di dalam Islam. Ketika saya pergi ke Kanada, saya merasa pikiran saya lebih terbuka. Ketika seseorang meninggalkan negerinya, ia akan mendapati bermacam-macam tipe orang yang berbeda dari apa yang ia temui sebelumnya. Saya berminat mengetahui topik dan sesuatu yang berbeda. Pada mulanya sedikit membuat penasaran. Saya mulai merasakan bahwa saya tidak dapat mempercayai lagi media massa. Saya mulai membaca tentang keadaan wanita di dalam Islam dan kemudian tentang Islam secara umum. Saya menjadi Islam di Kanada. Beberapa minggu kemudian saya kembali ke Perancis setelah menyelesaikan studi. Bagaimanapun saya tidak suka tinggal di Perancis karena saya tahu saya tidak dapat mengenakan jilbab di sana dan tidak dapat bekerja jika mengenakannya. Maka dari itu, saya meninggalkan Perancis dan pergi ke Maroko. Saya memilin Maroko karena saya mempunyai beberapa saudara perempuan di sana dan saya mengetahui negeri ini dengan baik dan karena orang-orang di sini berbahasa Perancis.

D : Setiap Muslim merasa bangga menjadi Muslim. Ini kenyataan bagi setiap Muslim. Apa pendapat anda tentang pandangan ini?

Lrc : Saya sangat bangga menjadi seorang Muslim. Ia adalah sebuah agama yang sangat indah. Sebuah agama samawi, mengandung nilai moral yang baik dan mulia, serta prinsip dan sikap yang baik. Agama yang logis, masuk akal dan sangat-sangat rasional. Saya merasakan kedamaian pada diri saya. Saya melihat orang-orang bergelimang dalam pencarian materialistik, saya merasakan mereka tidak bahagia di dalam dirinya. Saya lebih merasakan bahwa mereka kosong dari keimanan kepada Allah. Mereka tidak dapat tidur tenang. Saya merasakan saya berada dalam keadaan yang sangat baik karena saya yakin tidak ada keadilan hakiki di dunia, hanya ada di Akhirat. Islam indah karena memberikan manusia aturan-aturan untuk hidup secara keseluruhan. Segala hal di dalam Islam adalah yang terbaik bagi kehidupan manusia. Jika kita mengikuti aturannya, kita akan mendapatkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian. Tentu saja saya tidak sedang bermimpi, toh saya memang hidup di dunia yang nyata. Saya menyadari tidak semua dipandang sempurna oleh kaum Muslimin namun saya tahu bahwa hidup ini singkat bahkan terlalu singkat bila dibandingkan dengan hari akhir dan keabadian.

D : Apa menurut anda cara terbaik untuk menyebarkan Islam ke kalangan non-muslim?

Lrc : Saya kira tidak hanya satu cara untuk meyakinkan orang kepada Islam. Setiap manusia berbeda satu sama lain dan setiap orang punya konsepnya sendiri tentang hidup dan kemampuan mereka sendiri untuk memahami berbagai persoalan. Beberapa orang percaya kepada sains, yang lain mungkin lebih sensitif dengan perasaan sementara selainnya justru lebih terpengaruh kepada tingkah laku. Saya kira kita harus mengenal orang sebelum berbicara tentang Islam. Kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana cara yang tepat mengenalkan Islam kepada mereka. Banyak hal yang dapat meyakinkan orang kepada Islam namun tidak semua hal tersebut dapat menyentuh pikiran seseorang. Beberapa orang tertarik karena hak-hak wanita di dalam Islam, yang lain tertarik karena monoteisme yang menolak polyteisme. Beberapa orang menemukan ketertarikan mereka karena sistem sosial di dalam Islam sementara yang lainnya mempertimbangkan nilai moral yang mulia sebagai hal yang paling menarik di dalam Islam. Maka dari itu, sudah seharusnya kita mengetahui cara mengenalkan Islam guna memuaskan pencarian orang tentang agama yang mulia ini.

(SUMBER: Diterjemahkan oleh: B. Sandhi Kusuma Dari majalah Islam bulanan “Daawah” Edisi No. 3 Dzulqa’dah 1422H-Januari 2002 )