Penutup

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya tentang kebiasaan buruk yang telah membudaya di kalangan para remaja puteri yaitu seorang mahasiswi yang terpikat dengan mahasiswi lain, bukan karena tertarik agamanya tetapi tertarik karena kecantikannya sehingga tidak berteman kecuali dengan remaja puteri itu, tidak duduk dan berbicara kecuali dengannya bahkan menirukan seluruh gerak-gerik dan prilakunya hingga sampai tidur bersamanya serta menciumi wajah dan dadanya. Apakah nasehat Syaikh kepada remaja puteri yang terkena kelainan seperti di atas?

Jawab beliau, “Kelainan itu disebut dengan istilah jatuh cinta, dan demikian itu tidak timbul kecuali dari hati yang kosong dari mahabbah (cinta) kepada Allah, baik kosong sama sekali atau sebagian besar hatinya kosong dari nilai cinta itu.”
Maka wajib bagi orang yang terkena kelainan seperti itu menjauh dari orang yang menjadi penyebab fitnah tersebut, jangan duduk-duduk, berteman, berbi-cara dan bersahabat dengan dia hingga perasaan terse-but llenyap sama sekali dari hatinya. Jika dia tidak mampu menghilangkan perasaan tersebut maka wali wanita harus memisahkan hubungan antara dua remaja puteri itu dan mencegah untuk tidak berhubungan dengan sarana apapun. Jika dia menghadap kepada Allah dengan hati yang tulus dan ikhlas serta hanya bergantung kepada-Nya maka tidak akan masuk suatu keburukan sedikitpun ke dalam hatinya sebagaimana yang menimpa kebanyakan manusia, semoga Allah memberi keselamatan kepada kita.