Beberapa sumber media, sabtu, menyebutkan bahwa beberapa wilayah Kurdi di Utara Iraq saat ini sedang menyaksikan gencarnya gerakan kristenisasi yang dilancarkan berbagai organisasi dan kelompok misionaris. Mereka beralasan bahwa hal itu semua mereka lakukan hanya untuk membantu orang-orang kristen Iraq di wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan laporan surat kabar Akhbar el-Khaleej, terbit di Bahrain yang mengutip dari beberapa sumber terpercaya di kota Mousul, utara Iraq, “Sebuah organisasi bernama “Icorn” yang menginduk pada Vatikan telah berhasil mengkristenkan puluhan orang-orang Kurdi Muslim dan mengirimkan mereka ke training-training misionaris di gereja-gereja tertentu setelah merayu mereka dengan pemberian gaji bulanan tinggi senilai 600 dolar US. Dari hasil training ini, akan dipilih para peserta teladan dan unggulan untuk dikirim ke Vatikan di mana selama beberapa waktu kemudian akan kembali ke negeri asal mereka sebagai para misionaris di tengah warga Kurdi.

Surat kabar itu juga menambahkan bahwa organisasi tersebut telah membuka 3 kantor di tiga wilayah Kurdi, yaitu Arbeel, Solaimania dan Dahouk. Al-Khaleej juga memberikan sinyal bahwa organisasi misionaris tersebut telah berhasil mengadakan sebuah muktmar yang diikuti orang-orang Kurdi yang telah dikristenkan, pada tanggal 12 April lalu yang berlangsung selama 2 hari di kota Arbeel.

Surat kabar itu menjelaskan, beberapa kekuatan politik di Iraq telah mengingatkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti itu akan menimbulkan problem dan pergesekan agama antara kaum Muslimin dan kristen yang siapa pun tidak dapat memperkiraan seberapa besa implikasinya di masa yang akan datang di kawasan jazirah Arab. (ismo/AH)