imagesISTANBUL – Pada hari sabtu (31/5) diselenggarakan shalat fajar berjamaah di halaman bangunan museum Ayasofya. Ayasofya merupakan bangunan museum di kota Istanbul Turki. Bangunan ini sering dianggap sebagai bangunan teragung dan tercantik di dunia. Awalnya Ayasofya adalah sebuah gereja besar Kristen ortodoks, namun kemudian diubah fungsinya menjadi masjid agung oleh kekaisaran Turki Utsmaniyah pada tahun 1453. Kemudian pada tahun 1935 Ayasofya dirubah menjadi museum oleh Mustafa Kamal Ataturk setelah runtuhnya kekaisaran Utsmani.

Shalat fajar berjamaah itu diselenggarakan sebagai bagian dari kampanye yang menyerukan agar museum Ayasofya dikembalikan menjadi Masjid. Dalam kampanye tersebut tertulis slogan “Bawa sajadahmu dan kemarilah.” Hari tersebut menjadi sejarah baru dalam perjalanan kaum muslimin di Turki, karena ia menjadi hari pertama kalinya dikumandangkan adzan dan shalat fajar berjamaah setelah 79 tahun yang lalu semenjak Mustafa Kamal Ataturk mengubahnya menjadi Museum.

Yang menjadi imam dalam shalat tersebut adalah syaikh Abdullah Bashfar, salah satu Imam Masjid dari Kerajaan Arab Saudi. Setelah shalat beliau membacakan doa yang sangat menyentuh hati dan banyak dari para jamaah yang tersedu-sedu menangis.

Arena halaman museum tersebut sudah dipadati jamaah semenjak tengah malam, mereka sibuk mendengarkan bacaan al-Qur’an dan doa sampai menjelang dilaksanakannya shalat fajar.

Pihak keamanan dari kepolisian akhirnya membuat barikade di sekeliling taman Ayasofya agar orang-orang tidak memasuki area taman. Setelah shalat fajar, para jamaah beranjak dengan meneriakan kata-kata, “Putuskan rantai dan biarkan Masjid Ayasofya terbuka.”

Rakyat turki sangat merindukan hari-hari di masa lalu saat kekhalifahan Utsmani. Oleh karena itu, ribuan muslim Turki menggelar aksi protes atas UU yang melarang kegiatan agama di museum bersejarah tersebut. Mereka menuntut agar museum Ayasofya dikembalikan menjadi Masjid.

“Membuat masjid Ayasofya tertutup adalah sebuah penghinaan bagi penduduk kita yang sebagian besar muslim yang berjumlah 75 juta,” kata Shalih Turhan, kepala Asosiasi Pemuda Anatolia yang menyelenggarakan aksi tersebut, kepada orang-orang yang menontonnya. (wikipedia/almokhtsar/muslimdaily)

Oleh: Saed As-Saedy