Sarana untuk Menghapus Dengki

Pertama: Ihklash
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

ثَلاَثٌ لاَ يَغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُؤْمِنٍ؛ إِخْلاَصُ الْعَمَلِ، وَمُنَاصَحَةُ وُلاَةِ اْلأَمْرِ، وَلُزُوْمُ جَمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَإِنَّ دَعْوَتَهُمْ تُحِيْطُ مَنْ وَرَائِهِمْ.

“Ada tiga hal yang mana hati seorang mukmin tidak akan merasakan dengki, yaitu: ihklash beramal, memberi nasehat kepada para pemimpin, tetap berjama’ah bersama barisan kaum muslimin, karena do’a mereka akan melindungi siapa yang ada di belakang mereka”. (HR Ahmad 4/80, Ibnu Majah No. 230, Al-Hakim 1/86-87, dan ia berkata bahwa hadits ini shahih berdasarkan syarat Al-Bukhari-Muslim, dan disepakati oleh Adz-Dzahabi)

Sebagaimana diketahui bahwa barangsiapa yang mengikhlaskan agamanya untuk Allah subhanahu wata’aala, maka ia tidak akan memendam di dalam dirinya perasaan terhadap saudara-saudaranya sesama Muslim kecuali kasih sayang yang murni. Ia akan bergembira jika mereka mendapatkan kesenangan dan ia akan sedih jika mereka tertimpa musibah, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.

Kedua: Ridha kepada Tuhannya dan hatinya penuh dengan keridhaan
Telah berkata Ibnul Qayyim rahimahullah tentang ridha: Bahwa ridha akan membukakan pintu keselamatan bagi yang melakukannya, karena keridhaan itu dapat menjadikan jiwa seseorang menjadi bersih dari kecurangan, iri dan dengki, dan sesungguhnya tidak ada orang yang dapat lolos dari siksaan Allah kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih. Adalah mustahil hati menjadi bersih bila disertai kebencian dan tidak ada keridhaan, semakin besar keridhaan seseorang maka semakin bertambah bersihlah hatinya. Iri, dengki dan curang adalah perbuatan yang selalu mengiringi kemarahan, sementara hati yang bersih dan baik selalu mengiringi keridhaan. Begitu pula dengan dengki, ia adalah buah daripada kemarahan, sebagaimana hati yang bersih adalah buah dari pada ridha.

Ketiga: Membaca Al-Qur’an dan menghayatinya
Membaca Al-Qur’an adalah obat dari segala macam penyakit, orang yang terhalang dari rahmat Allah adalah orang yang tidak berobat dengan Al-Qur’an, Allah berfirman, “Katakanlah: Al-Qur’an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (Fushshilat: 44),
dan Allah berfirman: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra’: 82).

Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah tentang ayat ini: Yang benar adalah bahwa kata “dari” di dalam ayat ini adalah untuk menerangkan macam atau jenis dan bukan menunjukkan ungkapan ‘sebagian’, berfirman pula Allah subhanahu wata’aala, “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada.” (Yunus: 57)

Maka Al-Qur’an adalah merupakan formula penyembuhan yang sempurna untuk berbagai penyakit hati maupun tubuh, dan sekaligus sebagai obat penyakit dunia maupun penyakit akhirat.

Keempat: Anda harus ingat akan perhitungan amal dan siksaan yang akan didapat oleh mereka yang menyakiti kaum Muslimin yang disebabkan oleh keburukan jiwa dan perangainya, yaitu berupa iri, dengki, menggunjing, mengadu domba, mengolok-olok dan sebagainya.

Kelima: Do’a
Hendaknya seorang hamba selalu berdo’a kepada Tuhannya agar Allah menjadikan hatinya bersih terhadap saudara-saudaranya, dan juga berdo’a untuk kebaikan dirinya. Inilah jalan yang ditempuh oleh orang-orang shalih, Allah berfirman, “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyanyang”.”(Al-Hasyr: 10)

Keenam: Bersedekah
Karena sedekah dapat membersihkan hati dan mensucikan jiwa, oleh karena itu, Allah subhanahu wata’aala berfirman kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103)

Nabi shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ.

“Obatilah orang-orang sakit di antara kamu dengan bersedekah”.

Sesungguhnya orang sakit yang lebih berhak untuk diobati adalah yang menderita penyakit hati, dan hati yang paling berhak untuk itu adalah hati anda sendiri yang ada dalam diri anda.

Ketujuh: Anda harus ingat bahwa orang yang anda tiupkan racun anda ke dalam dirinya adalah saudara Muslim, bukan orang Yahudi, bukan pula Nashrani. Anda dan saudara anda yang Muslim itu telah disatukan dalam ikatan Islam, mengapa pula anda menyakitinya.

Kedelapan: Menyebarkan ucapan salam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda,

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لاَ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا، وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ. (رواه مسم)

“Demi Dzat yang jiwaku berada pada tanganNya, sesungguhnya kalian tidak akan masuk Surga hingga kalian beriman, dan kalian belum dikatakan beriman (dengan sempurna) sebelum kalian saling mencintai, maukah aku tunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian lakukan, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)

Berkata Ibnu Abdul Barr rahimahullah: Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu keutamaan mengucapkan salam adalah dapat menghilangkan rasa saling membenci dan dapat menciptakan rasa saling mencintai.