Ia adalah jenis sihir yang paling keras –semoga Allah melindungi- kepedihan yang terkuat dan siksaan yang terbanyak.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata, “Dia mengambil dua daun bidara hijau, lalu menghancurkannya dengan batu atau seumpamanya, menaruhnya di bejana dan menuangkankan air atasnya yang cukup untuk mandi. Dia membaca atasnya (ayat Kursi), al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nass.

Ayat-ayat sihir yang ada di dalam surah al-A’raf, yaitu firman Allah Subhanahu Wata’ala :

وَأَوْحَيْنَآ إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَايَأْفِكُونَ . فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ . فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانقَلَبُوا صَاغِرِينَ . وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ . قَالُوا ءَامَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ . رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ

“Dan Kami wahyukan kepada Musa:”Lemparkanlah tongkatmu!”. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata:”Kami beriman kepada Rabb semesta alam, (yaitu) Rabb Musa dan Harun”. (QS. al-A’raf: 117-122)

Dan ayat-ayat yang terdapat dalam surah Yunus :

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ائْتُونِي بِكُلِّ سَاحِرٍ عَلِيمٍ . فَلَمَّا جَآءَ السَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَى أَلْقُوا مَآأَنتُم مُّلْقُونَ . فَلَمَّآأَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَاجِئْتُم بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللهَ لاَيُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ . وَيُحِقُّ اللهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ

“Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya):”Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!”. Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka:”Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan”. Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata kepada mereka:”Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenarannya”. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya)”. (QS. Yunus: 79-82)

Dan ayat-ayat yang tedapat dalam surah Thaha :

قَالُوا يَامُوسَى إِمَّآ أَن تُلْقِىَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى . قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِن سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى . فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُّوسَى . قُلْنَا لاَتَخَفْ إِنَّكَ أَنتَ اْلأَعْلَى . وَأَلْقِ مَافِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَاصَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلاَيُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى

“(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata:”Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang malemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?”. Berkata Musa:”Silakan kamu sekalian melemparkan”: Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata: Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang”. (QS.Thahaa: 65-69)

Setelah selesai membaca yang telah disebutkan di air, ia minum sedikit dan sisanya dipakai mandi. Hal itu insya Allah, menghilangkan penyakit. Jika membutuhkan penggunaan sebanyak dua kali atau lebih banyak, maka tidak jadi persoalan sehingga hilangnya penyakit.

[‘Ilaj al-Amradh bil Qur’an was Sunnah, hal. 24-26, Ibn Baz]

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 214-216, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Wandy Hazar S.Pd.I.