Sebuah riset di Amerika menegaskan bahwa beberapa stasiun televisi Amerika menunjukkan sikap keberpihakan pada Israil dan mengambil siasat mendukungnya di dalam peliputan terhadap berbagai rangkaian kejadian di kawasan timur tengah, salah satunya dengan memberikan urgensi pengecualian ketika menampilkan berita-berita tentang korban meninggal di pihak Israil.

Riset yang dilakukan oleh seorang wartawati independen Amerika, Elson Wair terhadap liputan-liputan berita yang disiarkan beberapa stasiun televisi Amerika seperti ABC, CBS dan NBC menegaskan, liputan beberapa jaringan televisi Amerika atas berita-berita seputar korban meninggal di pihak Israil sejak gerakan intifadah marak kembali frekuensinya 3 hingga 4,4 kali lebih besar ketimbang liputannya atas korban meninggal di pihak Palestina.

Wair juga menyiratkan, beberapa jaringan televisi tersebut pada tahun lalu telah menyediakan waktu khusus guna peliputan berita seputar korban meninggal anak-anak Israil yang frekuensinya mencapai 9 hingga 12,8 kali lebih besar ketimbang peliputan atas korban anak-anak Palestina.

Wartawati yang juga merupakan pendiri lembaga ‘Andai Amerika Tahu’ mengungkapkan rasa keheranannya karena sama sekali tidak ada alasan untuk menunjukkan perlakuan yang tidak transparan seperti ini namun ia menyiratkan beberapa kemungkinan alasan kenapa terjadi keberpihakan ini, di antaranya karena adanya propaganda Israil dalam ‘public relation’ dan tinggalnya sebagian besar wartawan yang meliput sengketa di timur tengah itu di Israil.

Ia juga menyiratkan adanya alasan lainnya, yaitu karena sebelumnya sudah terbentuk opini di kalangan para wartawan, ketua redaksi dan pemilik media massa Amerika tersebut untuk mendukung Israil.

Wair mengungkapkan rasa penyesalannya atas hasil riset ini yang kiranya menyingkap suatu realitas di mana akan berpengaruh pada kemampuan para pemilih Amerika di dalam memahami dampak jangka panjang sengketa di timur tengah. (istod/AS)