Organisasi Konferensi Islam (OKI), Jum’at mendesak segera diberikannya sanksi terhadap para pelaku pelecehan al-Qura’n di penjara Guantenamo, yang berada di bawah pengawasan Amerika di Kuba.

Dalam keterangan yang dikeluarkan OKI, yang bermarkas di Jeddah, Arab Saudi, Sekjen OKI, Prof Akmaludin Ihsan Oglo menekankan perlunya pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah-langkah konkrit yang dapat meredakan luapan amarah umat Islam dan bekerja keras agar tindakan-tindakan hina seperti itu tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Demikian seperti yang dirilis kantor berita Kuwait.

Keterangan itu mengungkapkan betapa umat Islam sangat terpukul mendengar berita pelecehan terhadap al-Qur’an yang direkayasa oleh sekelompok otak terkebelakang yang seharusnya tidak hanya mendapatkan penolakan dan kutukan semata tetapi lebih dari itu, pemerintah Amerika dalam hal ini harus melakukan langkah-langkah pengecualian yang secara khusus menangani masalah ini.

Keterangan itu menyebutkan bahwa sekjen OKI telah melayangkan surat protes kepada menteri luar negeri AS, Condoleeza Rise yang mengungkapkan rasa sangat kaget sekaligus marah atas tindakan pelecehan tersebut yang telah membangkitkan letupan perasaan jutaan umat Islam dan menyesakkan dada mereka.

Sebelumnya, berbagai protes muncul di beberapa negara Islam seperti Pakistan, Afghanistan, Palestina dan Indonesia yang mengutuk keras pelecehan terhadap al-Qur’an yang dilakukan pasukan Amerika di Guantenamo, Kuba. Berita pelecehan ini sendiri dieksposs oleh majalah “News Week”, Amerika, yang memuat laporan mengenai tindakan para penyidik Amerika di Guantenamo saat membuang beberapa mushaf al-Qur’an ke toilet guna memprovokasi perasaan para narapidana Muslim. (ismo/AS)