Di dekatkannya matahari

Di padang mahsyar matahari di dekatkan kepada mnusia dengan jarak sekitar satu mil, mil ini, baik mil jarak atau mil untuk bercelak, ia tetap saja dekat. Jika panasnya di dunia telah kita rasakan padahal jaraknya dengan kita sangat jauh lalu bagaimana jika ia satu mil di atas kepala?

Imam Muslim meriwayatkan dari Sulaim bin Amir berkata, al-Miqdad bin al-Aswad menyampaikan kepadaku, dia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Pada Hari Kiamat matahari di dekatkan kepada manusia, sehingga jaraknya dengan mereka sekitar satu mil –Sulaim bin Amir berkata, “Demi Allah, aku tidak mengetahui apakah mil jarak bumi atau mil yang digunakan bercelak.â€‌- Nabi saw bersabda, “Maka manusia berkeringat sesuai dengan amal perbuatan mereka, keringat mencapai mata kaki sebagian dari meraka, keringat mencapai kedua lutut sebagian dari mereka, keringat mencapai pinggang sebagian dari mereka dan keringat mencapai leher sebagian dari mereka.â€‌ Dia berkata, “Dan Rasulullah saw mengisyratkan tangannya kepada mulutnya.â€‌

Mungkin ada yang berkata, sekarang telah diketahui bahwa seandainya matahari di dekatkan ke bumi dari orbitnya sehelai rambut saja niscaya ia akan membakar bumi. Bagaimana mungkin pada hari itu ia hanya berjarak satu mil tanpa membakar manusia?

Jawab, pada Hari Kiamat manusia dibangkitkan tidak dengan kekuatan yang sama dengan kekuatan mereka di dunia, di sana mereka lebih kuat dan lebih tahan.

Seandainya manusia berdiri lima puluh hari di bawah matahari tanpa berteduh, tanpa makan, tanpa minum mereka pasti mati, akan tetapi di Hari Kiamat selama lima puluh ribu tahun tanpa payung, tanpa makan dan tanpa minum kecuali orang-orang yang dipayungi Allah, mereka menyaksikan kecemasan besar dan mereka tetap tahan.
Lihatlah penduduk Neraka, bagaimana mereka tahan sedemikian rupa, “Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain.â€‌ (An-Nisa’: 56).

Kalau ada yang bertanya, adakah yang selamat dari matahari?

Jawab, Ada yaitu orang-orang yang dilindungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari di mana tidak ada perlindungan kecuali perlindunganNya.

Nabi bersabda, “Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah , seorang laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid, dua orang laki-laki yang salig mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karenanya, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia menjawab, â€کSesungguhnya aku takut kepada Allah’, seorang laki-laki yang bersedekah lalu dia menyembunyikan oleh tangan kanannya dan seorang laki-laki yang mengingat Allah dalam keadaan sendiri lalu dia menangis.â€‌ (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sabda Nabi, “Tidak ada perlindungan kecuali perlindunganNya.â€‌ Yakni kecuali perlindungan yang Allah ciptakan, yaitu perlindungan ArsyNya, tidak sebagaimana yang dibayangkan oleh sebagian orang bahwa ia adalah perlindungan dari bayangan dzat Allah. Ini batil karena hal itu berarti matahari di atas Allah.

Akibat dari di dekatkannya mata hari maka manusia berkeringat, ada orang yang dikekang oleh keringatnya, yakni keringatnya sampai pada batas tali kekang pada kuda yaitu mulutnya, ini adalah orang dengan keringat paling tinggi karena jika tidak maka di antara mereka ada yang keringatnya mencapai dua mata kakinya, ada yang mencapai kedua lututnya, ada yang mencapai pinggangnya dan ada yang mencapai mulutnya, keringat mereka berbeda-beda, mereka berkeringat karena panas yang sangat, kondisinya adalah kondisi sulit, penuh sesak dan matahari yang dekat, akibatnya manusia berkeringat menurut amal mereka masing-masing.
Jika kamu berkata, bagaimana bisa begitu padahal mereka dalam satu tempat?

Jawab, ada kaidah dasar yang harus dipegang yaitu bahwa perkara ghaib wajib kita imani dan kita percayai tanpa berkata bagaimana dan mengapa karena ia adalah sesuatu di belakang akal kita, tidak mungkin kita mengetahui dan mengenalnya.

Lihatlah kepada dua orang yang dikubur dalam satu lubang yang pertama mukmin dan yang kedua adalah kafir. Yang pertama memperoleh nikmat yang menjadi haknya dan yang kedua mendapatkan azab yang menjadi haknya. Keduanya tetap dikubur yang satu. Hal yang sama kita katakan untuk keringat pada Hari Kiamat.

Kalau kamu berkata, apakah Allah mengumpulkan orang-orang yang dikekang oleh keringatnya di satu tempat, orang-orang yang keringatnya sampai di kedua mata kakinya di satu tempat, yang keringatnya sampai ke lututnya di satu tempat dan orang-orang yang keringatnya sampai ke pinggangnya di satu tempat?

Jawab, kami tidak memastikan, wallahu a’lam. Akan tetapi kami katakan, boleh-boleh saja orang yang keringatnya sampai mata kakinya di samping orang yang keringatnya sampai lututnya karena Allah Maha berkuasa atas segala sesuatu. Sama halnya dengan cahaya yang dimiliki oleh orang-orang mukmin, ia menyala di depan dan di sebelah kanan mereka sementara orang-orang kafir dalam kegelapan, yang jelas kita wajib beriman kepada apa yang terjadi di Hari Kiamat. Adapun bagaimana atau mengapa maka itu bukan urusan kita.

Dari Syarah al-Aqidah al-Wasithiyah, Ibnu Utsaimin.