Pertanyaan :

Ruqyah yang beredar di sebagian desa untuk meminta kesembuhan dari gigitan binatang dan lainnya. Ini adalah nash ruqyah tersebut :

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّآلِّينَ.

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah: 1-7)

Telah lewat jamiluddin bagi waktu-waktu ular, syala’a dari syala’at, berteriak sebagai teriakan yang membelahkan ufuk, Rabb memberitahukan kepadanya, dan untuk hatinya, dan Dia mengirim bacaan Sulaiman bin Daud ar-Rifa’i, diserahkan dan dikirim, Rabb yang diserahkan memanggilnya, arasnya di Arsy murtaz, dan bahwasanya di bumi muhtaz, tidak bisa menghancurkan, tidak banjir, tidak pula hujan, matahari, bulan. Dan tidak pula orang yang menyaksikan bahwa onta memakan ‘asyar, yang betina tidak bisa di bawa tanpa jantan. Siapa yang durhaka kepada Rabbnya, niscaya ia kufur. Aku berniat atasmu kepada Allah, wahai yang menyakiti ini dengan azimah yang kuat. Azimah pertamanya dengan Allah, keduanya dengan Allah, ketiganya dengan Allah, keempatnya dengan Allah, kelimanya dengan Allah, keenamnya dengan Allah, ketujuhnya dengan Allah, kedelapannya dengan Allah, kesembilannya dengan Allah, kesepuluhnya dengan Allah. Tiada yang menahan kitab dari nama-nama Allah, aku berazam kepadamu dengan berbagai rupa dari rupa-rupa yang Maha Esa, tidak ada seseorang selain Allah, aku berazam kepadamu dengan berbagai rupa dari rupa yang dst….. (penerjemah merasa tidak perlu menterjemahkan semua ruqyah (mantra) kalajengking ini, karena terlalu panjang dan terlalu sedikit faidahnya).

Catatan: semua nama yang disebutkan ini adalah nama-nama binatang melata dan nama-nama jin menurut orang yang mendiktekan ruqyag ini.

Jawaban :

Tidak boleh menggunakan ruqyah ini karena mengandung nama-nama yang tidak dikenal dan ucapan yang tidak bisa dimengerti maksudnya. Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘Anhu, ia berkata, saya mendengar Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya ruqyah, tama’im, dan tiwalah adalah syirik.” Diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud, wa billahittaufiq.

[Fatwa-fatwa al-Lajnah ad-Da’imah, jilid 1 hal. 168-170]

Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 523, cet: Darul Haq Jakarta, diposting oleh Yusuf Al-Lomboky