Kementerian pertahanan Amerika mendistribusikan beberapa instruksi mengenai cara berinteraksi dengan Mushaf (al-Qur’an) kepada pasukannya di kamp militer Guntenamo pasca maraknya berbagai protes dan kerusuhan di seluruh Dunia Islam. Gelombang protes yang juga menimbulkan kerushan dan korban jiwa ini sendiri merupakan reaksi atas pemberitaan oleh majalah Amerika, News Week seputar tindakan para penyidik Amerika di penjara Guantenamo yang dinilai menodai al-Qur’an dengan membuang beberapa mushaf ke toilet.

Diantara isi Instruksi yang dikeluarkan kementerian pertahanan Amerika itu adalah perlunya menjaga kehormatan al-Qur’an, tidak meletakkannya di tempat-tempat hina seperti meletakkannya di tanah, dekat toilet, tempat mencuci, dekat kaki atau di tempat-tempat yang kotor atau basah.

Instruksi itu juga menyebutkan bahwa hanya para imam dan penerjemah Muslim saja yang dibolehkan menyentuh Mushaf setelah menggunakan sarung tangan yang bersih. Juga, harus membawanya dengan kedua tangan sebagai bentuk penghormatan dan diutamakan dengan tangan kanan.

Di sisi lain, pemerintah Amerika meminta majalah News Week untuk melakukan langkah lainnya, selain menarik artikelnya yang heboh itu dari peredaran, yaitu upaya perbaikan citra buruk yang kini merundung Amerika Serikat di seluruh dunia akibat laporan dalam majalah tersebut.

Para pejabat tinggi Amerika menegaskan bahwa sudah dikirim pula surat kepada seluruh kedutaan Amerika di berbagai belahan dunia yang berisi teks penarikan kembali laporan majalah News Week tersebut dan penegasan bahwa berdasarkan penyelidikan tidak ditemukan satu bukti pun yang menerangkan terjadinya kasus penodaan itu. (baca berita: Mantan Napi Guantenamo Tegaskan Kebenaran Tindak Penodaan al-Qur’an). (istod/AS)