Sinetron ‘Twenty Minutes’ yang ditayangkan channel TV Amerika, “Fox” yang melecehkan umat Islam baru-baru ini, mendapat kecaman keras dan kemarahan besar dari kaum Muslimin yang berdomisili di Amerika Serikat.

Majlis Tinggi Urusan Komukasi Antar Islam-Amerika (MTUKAIA) menganggap sinetron tersebut telah melecehkan umat Islam di saat mereka masih saja mendapatkan perlakuan yang diskriminatif sebagai imbas dari tragedi 11 September lalu.

Seperti diketahui, sinetron tersebut mengisahkan tentang sebuah jaringan ‘teroris’ bawah tanah yang beranggotakan keluarga Muslim dari kalangan etnis Turki, yaitu seorang ayah, ibu dan anak laki-laki. Dalam adegannya, FBI Los Angeles berusaha untuk menyingkap jaringan tersebut dalam waktu 24 jam sebab diperkirakan mereka akan melakukan serangkaian teror besar di dalam negeri Amerika.

Terkait dengan penayangan tersebut, MTUKAIA melayangkan protes keras kepada para penanggung jawab channel ‘Fox’ yang langsung meresponsnya dengan meminta ma’af kepada kaum Muslimin melalui jubir resminya, Scott Wpan. Mereka berjanji di hadapan perwakilan MTUKAIA untuk memformat ulang serial sinetron tersebut ke depan sehingga lebih transparan, berimbang dan netral, di samping akan menyelinginya dengan pengantar sebelum tayang yang menegaskan bahwa Islam tidak terkait sama sekali dengan kegiatan terorisme dan kaum Muslimin Amerika memiliki andil yang positif di dalam kemajuan Amerika.

Sebagai bentuk lain keblingeran dan kezhaliman yang meliputi gambaran kehidupan kaum Muslimin di Amerika, sebaliknya, sinetron tersebut juga malah mendapat kritikan dari mass media Amerika yang menganggapnya memberikan gambaran yang baik terhadap kaum Muslimin Amerika di dalam memerangi terorisme. Sang penulis, yang sekaligus reporter Amerika, Deby Schells beranggapan bahwa sebagian Warga Amerika mengklaim memiliki loyalitas dan ketulusan terhadap Amerika Serikat namun pada kenyataannya mereka malah membantu kaum Muslimin yang non Amerika, seperti yang dilakukan terhadap Suhail Kan yang tampil dalam sinetron tersebut padahal ia merupakan seorang profesional yang menangani masalah Keislaman di Gedung Putih. Deby juga menganggap bahwa perusahaan Film ‘Fox’ telah terlalu jauh terlibat dalam memproduksi sinetron ini dan meminta mereka untuk menyesali apa yang telah mereka perbuat dengan kesalahan ini.! (istod/AH)