Pada tanggal 24 April mendatang, kota Wina akan menjadi tuan rumah muktamar Ulama Islam Austria yang akan dihadiri sekitar 90 tokoh Islam.

Umar Rawy, salah seorang anggota dewan di kota Wina, hari selasa kemarin mengatakan bahwa muktamar ini akan membicarakan kondisi kaum Muslimin di Austria dan bagaimana memperkuat peran-serta mereka dalam kehidupan berpolitik, sosial dan kebudayaan di negara tersebut.

Rawy menyingkapkan bahwa muktamar yang akan diketuai oleh Ketua Lembaga Islam Austria, Anas Syaqfah, akan menggodok dokumen utama yang berisi perjanjian untuk menghormati undang-undang negara, peraturan beserta segenap instansi-instansinya.

Ia juga menjelaskan bahwa Muktamar Ulama Islam di Wina ini akan menegaskan perlunya ada jaminan kebebasan dan hak warga negara untuk mengeluarkan pendapat. Ia menambahkan, bahwa muktamar akan membahas juga peran wanita dan haknya di dalam Islam serta hubungan antara Islam dan agama-agama lain. “Sejumlah ulama Islam di negeri ini akan berpartisipasi di dalam menyiapkan draft dokumen ini yang akan dilontarkan kepada Muktamirin,” demikian kata Rawy

Seperti diketahui, sejak tahun 1991 jumlah kaum Muslimin terus bertambah sehingga Islam sekarang menjadi agama kedua di ibukota negara, Wina di mana jumlah mereka meningkat lebih dari 2% dari total jumlah penduduk negara Austria pada tahun 1991 tersebut. Dengan begitu, jumlah kaum Muslimin sekarang ini menjadi sekitar 5%.

Berdasarkan data yang didapat dari pemerintahan kota Wina, jumlah kaum Muslimin saat ini sudah mencapai 340.000 jiwa di mana 96.000 jiwa di antaranya sudah memiliki kewarganegaraan Austria. (istod/AH)