Bermuka Dua

Yang lebih besar dosanya dan lebih besar bahayanya dari mengadu domba adalah seorang yang datang dan pergi kepada dua orang yang bermusuhan (pada waktu yang berbeda tentunya), yang mana kepada masing-masing orang yang tengah bermusuhan itu ia berbicara dengan pembicaraan yang disukainya.

Walaupun ia tidak mengutip omongan, akan tetapi ia telah bersikap baik kepada masing-masing orang yang bermusuhan itu dalam rangka menyuburkan permusuhan antara keduanya, inilah yang disebut berlidah dua atau bermuka dua.

Ia berjanji kepada masing-masing orang yang bermusuhan bahwa ia akan menolongnya, juga ia akan memberi pujian kepada masing-masing orang yang bermusuhan itu dengan memuji permusuhan itu, setelah ia memberi pujian itu keluar dan menghinanya, inilah yang disebut berlidah dua. Seharusnya ia diam, atau memuji yang benar di antara keduanya dan memujinya baik dihadiri oleh orang yang dipujinya ataupun tidak, bahkan di hadapan musuhnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ كَانَ لَهُ وَجْهَانِ فِي الدُّنْيَا، كَانَ لَهُ لِسَانًا مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

“Barangsiapa yang bermuka dua sewaktu di dunia, maka kelak ia akan memiliki lidah yang terbuat dari api pada hari Kiamat.”

Pada kesempatan lain beliau bersabda:

تَجِدُوْنَ مِنْ شَرِّ عِبَادِ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلاَءِ بِحَدِيْثٍ وَهَؤُلاَءِ بِحَدِيْثٍ.

“Pada hari Kiamat kelak kalian akan menemukan orang yang paling jahat di antara hamba-hamba Allah: yaitu orang yang bermuka dua; yang datang kepada manusia ini dengan suatu pembicaraan dan kepada manusia itu dengan pembicaraan lainnya”.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :

تَجِدُوْنَ النَّاسَ مَعَادِنَ: خِيَارُهُمْ فِي الْجَاهِلِيَّةِ خِيَارُهُمْ فِي اْلإِسْلاَمِ إِذَا فَقِهُوْا، وَتَجِدُوْنَ خِيَارَ النَّاسِ فِي هَذَا الشَّأْنِ أَشَدَّهُمْ لَهُ كَرَاهِيَّةً، وَتَجِدُوْنَ شَرَّ النَّاسِ ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ.

“Kalian akan mendapati manusia-manusia itu alami; yang paling baik di antara mereka pada masa Jahiliyah adalah yang paling baik pada masa Islam bila mereka faham. Dan kalian akan mendapati manusia yang paling baik dalam hal ini adalah (yang asalnya) manusia yang paling benci terhadap hal itu. Dan kalian akan menemukan manusia yang paling jahat yang bermuka dua, yaitu orang yang datang kepada mereka dengan wajah begini dan kepada mereka dengan wajah begitu. (Muttafaq Alaihi).

Diriwayatkan dari Hammad bin Salamah, bahwa ia berkata: Ada seorang laki-laki yang menjual seorang budak, ia berkata kepada yang membeli: “Tidak ada aib pada diri budak ini kecuali suka memfitnah”, sang pembeli mengabaikan apa yang ada pada budak itu, maka ia pun membelinya. Setelah beberapa hari bersama majikannya, budak itu berkata kepada istri majikannya: “Sesungguhnya suamimu tidak menyukaimu, ia bahkan ingin menjadikanmu sebagai budak, apakah engkau ingin agar ia mencintaimu?” Wanita itu menjawab: “Ya”. Maka sang budak berkata kepada wanita itu: “Ambillah pisau kecil dan potonglah bulu-bulu yang berada di bagian dalam janggut suamimu saat ia tidur”. Kemudian budak itu datang kepada suaminya dan berkata: “Sesungguhnya istrimu telah mempunyai teman pria lain dan ia hendak membunuhmu, apa kamu ingin memastikan hal ini?” Sang suami menjawab: “Ya”, maka budak itu berkata kepada majikannya: “Hendaklah kamu berpura-pura tidur bersama istrimu”. Lalu sang suami berpura-pura tidur kemudian datanglah istrinya dengan membawa pisau kecil untuk memotong bulu-bulu yang terdapat di bagian dalam dari janggut suaminya, hingga suaminya menduga bahwa istrinya hendak membunuhnya, maka ia mengambil pisau itu dari tangan istrinya dan membunuhnya, maka datanglah keluarga istrinya dan membunuh sang suami, lalu datang keluarga suami, hingga terjadilah peperangan antara keluarga suami dengan keluarga istri.

Saudaraku, … demikianlah orang yang bermuka dua, ia berusaha membinasakanmu seakan-akan ia menolong dirimu, maka jangan merasa aman dari pengkhianatan si muka dua itu.