Sekalipun berbagai pelecehan diarahkan pemimpin spitual Vatikan, Benediktus XVI baru-baru ini terhadap Islam, namun realitasnya, umatnya sendiri menganggap kosong ucapannya tersebut dan mereka dengan berbondong-bondong malah memeluk agama Islam.!!

Kenyatan pahit bagi sang paus tersebut terjadi di KENYA di mana sekitar 3220 penganut Kristen masuk Islam di tangan para Da’i jebolan fakultas Syari’ah dan Dirasat Islamiah yang dikelola oleh Lembaga Muslim Afrika.

Seperti yang dilansir kantor berita Islam, para ‘muallaf’ tersebut sebelumnya mengikuti training pengajaran agama Islam yang diadakan di kawasan timur Kenya, kawasan pantai dan kawasan tengah dan barat.

Sementara itu di tempat lain, tepatnya di kota Rafha, sebelah utara Kerajaan Arab Saudi, sekitar 143 orang menyatakan masuk Islam. Keislaman para muallaf yang terdiri dari berbagai kewarganegaraan itu dimeriahkan dengan sebuah pesta kehormatan untuk mereka. Mereka masuk Islam sepanjang tahun lalu. Di kota itu sendiri, sepanjang 4 tahun yang lalu telah masuk Islam sekitar 413 orang dari berbagai kewarganegaraan.

Yang lebih pantastis lagi adalah realitas yang terjadi di Mesir di mana disebutkan, perguruan tinggi Islam tertua, al-Azhar asy-Syarif setiap harinya menerima puluhan orang yang menyatakan masuk Islam dari berbagai kewarganegaraan. Mereka telah rela menjadikan Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad SAW sebagai Rasul.

Para pemeluk Islam baru tersebut menegaskan, di bawah naungan Islam mereka baru menemukan agama yang sesuai dengan tuntutan fitrah yang suci dan akal sehat. Islam-lah sesungguhnya agama perdamaian itu.!!

Seperti diketahui, pemimpin Vatikan telah menukil ucapan-ucapan pemimpin imperium Byzantium yang menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang tidak datang ke dunia ini selain sebagai orang ‘jahat’ dan tidak manusiawi. Statement yang disampaikan di hadapan jema’at ini tak ayal menimbulkan ketersinggungan umat Islam di seantero dunia. Mereka menuntut paus untuk meminta ma’af secara terang-terangan sebelum mengajak berdialog. Hingga kini, polemik ini masih terus terjadi di mana sang paus kembali menunjukkan kesombongannya untuk tidak mau meminta ma’af bahkan menuding ada pihak yang telah memelintir ucapannya.!!?? (ismo/AS)