Pada suatu hari, al-A’masy melewati salah seorang anaknya yang masih kecil yang sedang bermain tanah bersama teman-teman sebayanya. Karena tubuh dan wajah sang anak berlumuran tanah, al-A’masy tidak dapat mengenalinya.

al-A’masy pun berkata kepada orang-orang yang saat itu bersamanya, “Lihatlah anak ini, betapa kotornya dia! Bisa jadi, ayahnya lebih kotor darinya.”

Salah seorang di antara mereka berkata, “Anak itu adalah anakmu yang bernama Muhammad.”

al-A’masy langsung membelalakkan kedua matanya dan mengusapnya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kemudian berkata, “Lihatlah –Demi Allah-, bagaimana anak yang berlumuran tanah ini terlihat seakan-akan ia adalah seekor anak singa yang pemberani. Semoga Allah menjadikannya demikian.”